“Barangsiapa (Seorang Muslim) yang membunuh cicak dalam
pukulan pertama, maka dia akan mendapatkan sekian dan sekian kebaikan. Dan
barangsiapa yang membunuh cicak dalam pukulan kedua, maka dia mendapatkan
sekian dan sekian kebaikan. Dan barangsiapa yang membunuh cicak dalam pukulan
ketiga, maka dia mendapatkan sekian dan sekian kebaikan.”. Ibnu Suhail berkata:
“Sekali pukulan adalah yang paling banyak pahalanya!”. (HR. Muslim)
Cicak,
begitu akrab bukan hanya ditelinga kita melainkan juga sering kita lihat di
tembok, langit-langit rumah, maupun di bagaian rumah yang lainnya. Kadang cicak
itu sering membuat jengkel kita dengan buang kotoran seenaknya saja termasuk di
dalam air dan makanan yang kita konsumsi. Setelah membaca redaksi hadits di
atas tentunya kita bertanya-tanya mengapa dalam Islam justeru dianjurkan untuk
membunuh cicak, tentunya bukan tanpa sebab. Inilah penjelasannya.
Binatang
yang biasa memakan serangga dan terutama nyamuk ini yang umumnya berukuran
sekitar 10 centimeter. Dalam sebuah jurnal kesehatan UNIMUS disebutkan ternyata
kotoran cicak banyak mengandung mikroorganisme/ bakteri berbahaya yang salah
satunya Bakteri Escherichia Coli atau E Coli. Escherichia Coli telah dikenal
sebagai mikroba yang berkaitan dengan keterbuangan atau keracunan makanan, bisa
menyebabkan sakit perut.
Kita
tentu pernah mendengar bakteri E. coli, bakteri E. coli merupakan bakteri
berbentuk batang dengan panjang sekitar 2 micrometer dan diamater 0.5
micrometer. Volume sel E. coli berkisar 0.6-0.7 micrometer kubik. Bakteri ini
termasuk umumnya hidup pada rentang 20-40 derajat C, optimum pada 37 derajat.
Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam British Medical Journal ditemukan
orang yang mengonsumsi air yang tercemar E. coli memiliki peningkatan risiko
terkena tekanan darah tinggi, masalah ginjal dan juga penyakit jantung di
kemudian hari. Tim peneliti dari Lawson Health Research Institute dan The
University of Western Ontario menilai risiko untuk tekanan darah tinggi,
gangguan ginjal dan juga penyakit kardiovaskular terjadi dalam waktu 8 tahun
sejak mengalami gastroenteritis (masalah pencernaan) dari air minum yang
tercemar bakteri coli.
Sekitar
54 persen partisipan mengalami gastroenteritis akut dan beberapa diantaranya
membutuhkan perhatian medis. Diketahui peserta yang mengalami gastroenteritis
akut berisiko 1,3 kali lebih mungkin mengalami hipertensi, 3,4 kali, lebih
mungkin mengembangkan kerusakan ginjal dan 2,1 kali lebih mungkin mengalami
penyakit kardiovaskuler seperti serangan jantung atau stroke. Dr Clark yang
juga seorang Nephrologist di London Health Sciences Centre menuturkan
pentingnya bagi masyarakat untuk memastikan makanan dan air yang dikonsumsi
bebas dari infeksi E.coli. Akibat dari bakteri E.coli adalah sebagai berikut:
Gangguan sistim pencernaan Gangguan pada Ginjal Serangan jantung atau stroke
Tekanan darah Tinggi Maka dari itu perhatikan makanan dan minuman yang anda
konsumsi agar terhindar dari bakteri E.coli terutama bahaya minum Es batu balok
karena banyak sekali baktkeri yang terdapat dalam Es batu balok.
Setelah
masuk ke dalam saluran pencernaan manusia bakteri menempel di usus besar. Masa
inkubasi bakteri ini berkisar antara 48 - 72 jam, namun bisa juga memiki
rentang sampai 1 - 10 hari. Mereka memproduksi racun yang bisa merusak sel
darah merah. Rusaknya sel darah merah bisa menyebabkan kegagalan ginjal yang
kemudian bisa berakibat pada kematian. Gejala-gejala infeksi Bakteri E. coli :
diare berdarah, perut kejang, pusing dan mual, kulit pucat, demam-demam, lemas,
air seni yang keluar sedikit.
Itulah
mengapa Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk membunuh cicak, selain bisa
menimbulkan banyak penyakit tentunya dengan anjuran itu ketika kita
melakukannya artinya kita juga melakukan sebuah ibadah kesunahan.
Cicak mana tau itu makanan/minuman kita yang cicak tau itu kalo kebelet poop ya tinggal poop, coba kita udah kelaperan udah di afrika tapi kita cuma liat ada telur gede jadi kita ambil tau nya telur itu punya burung unta eh kita nya malah di uber sama burung unta abistu di serang sama burung unta sampe mati, kita juga gk tau apa salah kita orang kita kelaperan (ini bukan ngehina tapi cuma masih binggung aja)
BalasHapus