Tak jarang kita digigit nyamuk tiap hari, namun jangan
sangka meski tiap hari kita juga tetap sehat, bisa jadi suatu saat kesehatan
kita menurun dan nyamuk yang menghisap darah kita adalah jenis aedes aegypti
maka terjangkitlah kita DBD atau demam berdarah dengue. Menjadi teringat pada
awal bulan februari ini saya dimintai pertolongan untuk mendonorkan sebagian
trombosi saya untuk pasien demam berdarah di RS. Kariyadi Semarang saat saya akan
donor darah di UPT PMI Kota Semarang.
Penyakit yang satu ini memang patut untuk diwaspadai dengan
tidak sedikit korbannya yang meninggal dunia baik anak-anak maupun orang dewasa. Bahkan Jawa Tengah sendiri
terancam DBD yang bersifat endemik. Tidak tanggung-tanggung, Kepala Dinas
Kesehatan Jawa Tengah, dr Yulianto Prabowo, meminta masyarakat agar waspada
dengan serangan penyakit DBD tersebut. "Hampir semua tempat berpotensi endemik. Makanya kita harus
waspada semua. Moga-moga masyarakat tergerak," kata Yulianto usai
menghadiri acara rapat koordinasi Dinas Kesehatan se-Jawa Tengah di Semarang,
Kamis (5/2/2015) seperti dalam rilis okezone.
Menurut Yulianto, nyamuk pembawa penyakit DBD, aedes
aegypti, di Jawa Tengah sedang mendapat musim terbaiknya untuk berkembang biak.
"Ini sekarang musim hujan, banyak
air tertampung. Tapi udara Jawa Tengah itu hangat. Dan ini sangat kondusif
untuk berkembang biaknya nyamuk aedes aegypti itu,"
terang Yulianto.
Salah satu ciri gejala serangan demam berdarah selain nyeri
otot, sakit kepala, serta kemunculan bintik-bintik merah di kulit tersebut
adalah nilai trombosit yang jauh dari kondisi normal sebesar 150.000 – 450.000
mm3. Pengobatan konvensionalpun (pengobatan dokter) tentu harus dijalani dengan
minimal rata-rata masa pengobatan antara 9-10 hari hingga lebih pada kasus yang
lain. Dan alhamdulillah, Allah telah memberikan semua yang terbaik untuk kita
dari hal-hal disekeliling kita yang salah satunya adalah tanaman pepaya. Daun
dari tanaman ini ternyata menjadi senjata ampuh yang dapat menormalkan kembali
kadar trombosit dalam tubuh pasien DBD.
Penelitian ilmiah
Daun pepaya dikenal memiliki khasiat untuk mengobati
penyakit malaria. Namun, belum lama ini, The Institute for Medical Research
(IMR) mengungkapkan kelebihan lain dari daun papaya, yaitu menyembuhkan
penyakit demam berdarah. Penelitian tersebut bertujuan untuk memelajari unsur
penyembuh dalam daun pepaya sebagai obat penyakit demam berdarah. Kendati
demikian, penelitian tersebut masih akan dilanjutkan hingga dua tahun
mendatang.
Petugas medis IMR Dr. Soobitha Subendran mengatakan bahwa daun
pepaya secara ajaib dapat menyembuhkan pasien demam berdarah. Daun pepaya
bahkan bisa menjadi terapi pendukung untuk membantu mempercepat proses
pemulihan, yang biasanya memakan waktu 9 sampai 10 hari. "Saya secara pribadi telah mengamati
bahwa waktu pemulihan pasien yang diberikan ekstrak daun pepaya lebih cepat
dibandingkan dengan kelompok pasien yang menerima pengobatan demam berdarah
secara standar, dalam uji klinis yang dilakukan oleh IMR sebelumnya,"
ungkapnya, seperti dikutip FreeMalaysiaToday, Selasa (26/8/2014).
India Banjir Pesanan Bibit Pepaya
Bahkan dalam laporan bebeja.com, wabah demam berdarah juga
saat ini terjadi di India. Yang menarik untuk menaikkan nilai trombosit,
masyarakat memanfaatkan air rebusan daun pepaya. Beberapa penangkar bibit
pepaya di New Delhi kewalahan kebanjiran order lantaran masyarakat mulai
ramai-ramai menanam pepaya di rumah. Menurut Vikram Saini, dari Masjid Nurseri
di bilangan Pandara, New Delhi, animo masyarakat menanam pepaya demikian
tinggi. Vikram saat ini bisa menjual 20–25 bibit pepaya setinggi 30–40 cm.
Vikram menjelaskan para konsumen biasanya akan memetik daunnya dan meresepkan
air rebusan daun pepaya itu bagi keluarga atau tetangga yang terkena demam berdarah.
Fakta di lapangan mengejutkan, banyak dokter di rumah sakit
di New Delhi terheran-heran saat pasien demam berdarah dengan cepat bisa
mengembalikan kondisi trombosit di tubuh pada nilai normal. Suronjit Chattejee
dari Indraprashtha Apollo Hospitals melaporkan banyak pasiennya segera pulang
dengan kondisi trombosit normal setelah 2–3 hari mengonsumsi jus daun pepaya.
Preeti Chabra dari Rumahsakit Sir Ganga Rama menjelaskan banyak pasien di rumah
sakit melambung dengan cepat nilai trombositnya setelah 2 hari meminum jus daun
pepaya.
Ya, jenias tanaman ini pada umumnya sangat mudah untuk
ditemui di Indonesia. Begitu mudah dan murah. Dan berikut kita bagikan
cara-cara untuk penyembuhan DBD dengan daun pepaya.
Cara Mengolah Daun Pepaya Untuk
Penyembuhan
Rebus
1.
Rebus 1 lembar daun
pepaya yang telah dibersihkan dan dipotong dengan 5 gelas air.
2.
Sisakan 2 gelas untuk
diminum 2 kali.
3.
Minum pagi ataupun sore.
4.
Bisa tambahkan madu
ataupun sedikit garam untuk mengurangi rasa pahit.
Jus
1.
2 helai daun pepaya
dibersihkan, ditumbuk dan diperas dengan saringan kain atau bisa juga
diblender.
2.
Akan didapatkan 1 sendok
makan per helai daun.
3.
Takarannya 2 sendok makan
1 kali sehari.
4.
Tambahkan madu atau
garam.
Begitu murah dan mudah. Kesembuhan memang dari Allah semata, dan dengan usaha tentu akan lebih memudahkannya. Mengingat banyaknya saudara kita
yang terjangkit bahkan tak sedikit yang meninggal dunia, mungkin kita dapat sedikit
membantu membagikan informasi ini dengan menyebarkannya untuk mereka yang
membutuhkan, baik di web blog maupun media sosial, dll. Silakan dicopy.
By: Alfin El-mlipaki
By: Alfin El-mlipaki
0 komentar:
Posting Komentar