Home » » TERNYATA BAYAM BISA MENJADI RACUN

TERNYATA BAYAM BISA MENJADI RACUN

Written By el_mlipaki on Rabu, 09 Mei 2012 | 14.06



Bayam, tumbuhan berasal genus Spinacia ini sudah akrab dikenal di Indonesia sebagai teman lauk menu masakan Indonesia. Dalam skala internasional, bayam terbantukan populer oleh seri kartun untuk anak-anak yang memiliki karakter menjadi kuat seketika setelah memakan bayam.
Rahasianya bayam banyak memiliki sederet khasiat, diantaranya seperti meningkatkan kinerja ginjal & melancarkan pencernaan. Daun bayam acapkali digunakan untuk membersihkan darah sehabis bersalin. Tidak hanya itu, bayam juga digunakan untuk memperkuat akar rambut serta mengobati tekanan darah rendah, kurang darah (anemia) dan gagal ginjal.
Selain itu, bayam juga dipercaya memiliki khasiat untuk mencegah hilangnya penglihatan akibat usia (macular degeneration), kanker, bahkan katarak. Bayam adalah sumber lutein dan folate yang hebat, yang juga dapat membantu mencegah penyakit jantung & bayi yang lahir cacat.
Folic acid yang ada di bayam juga mampu melindungi otot jantung dari meningkatnya kadar glukosa yang mudah larut dan mengandung B9. Vitamin ini biasanya menjadi suplemen bagi perempuan yang mengandung untuk melindungi bayi dari cacat pada bagian syaraf.
Bayam kaya akan zat besi, dimana zat besi memiliki peran penting dalam proses distribusi oksigen dalam darah tubuh manusia. Zat besi juga berfungsi dalam proses produksi haemoglobin. Zat besi juga berperan penting dalam fungsi kekebalan tubuh. Kekurangan zat besi akan semakin memperbesar potensi tubuh mudah terserang penyakit. Dengan mengkonsumsi sayur bayam kita mengharapkan itu semua namun lama-kelamaan kenapa tambah lemas, apa yang salah?
Waspada
Namun ada beberapa hal penting yang patut diwaspadai dalam mengolah bayam. Salah-salah bayam yang kita favoritkan berubah 180 derajat menjadi senyawa racun.
Untuk itu, ketahuilah langkah pengolahan bayam yang sebaiknya sebagai berikut:
1.      Pilihlah bayam yang hijau segar dan lebih baik yang melalui proses penanaman organik (tanpa pestisida).
2.      Lebih baik bayam diproses masak setelah segar dipetik. Karena paparan oksigen yang terlampau lama membuat kandungan zat besi berupa ferro (Fe2+) menjadi teroksidasi menjadi racun zat besi (ferri, Fe3+)
3.      Hindari memanaskan kembali masakan sayur bayam yang sudah melalui proses pemasakan. Artinya dalam sekali masak disahakan sayur bayam langsung habis, atau masaklah sesuai kebutuhan.
4.      Hindari konsumsi bayam yang sudah 6 jam setelah proses pemasakan. Racun yang ada bertambah dengan hadirnya zat nitrat (NO3) yang jika teroksidasi dengan udara juga akan menjadi NO2 (nitrit) yang bersifat senyawa tidak berwarna, tidak berbau dan bersifat racun.
5.      Hindari penyimpanan terlalu lama.
6.      Efek racun lainnya adalah kemampuan nitrit tersebut bereaksi kepada amino sekunder yang dapat membentuk senyawa penyebab kanker.
7.      Jika sayur bayam dipanaskan berulang-ulang maka yang terjadi adalah efek toksisitas bagi tubuh, dalam kandungan bayam yang di masak terdapat nitrat yang jika dipanaskan nitrat tersebut akan mengikat oksigen dari lingkungan kemudian akan berubah menjadi senyawa nitrit, senyawa inilah yang menimbulkan efek toksisitas tersebut. Nitrit yang masuk kedalam tubuh dapat membuat hemoglobin darah berubah menjadi methemoglobin, jika Hemoglobin darah yang berubah menjadi methemoglobin lebih dari 40 % maka efek yang terjadi bagi orang yang memakannya adalah pingsan. Jika pingsan lebih lama maka aliran oksigen ke otak menjadi berkurang, dan tentunya jika otak kekurangan oksigen akan mengakibatkan kerusakan otak.



Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi