Home » » ISTIHDAD

ISTIHDAD

Written By el_mlipaki on Rabu, 20 Juni 2012 | 10.16

Setiap manusia begitu memasuki masa puber, perubahan lain yang terjadi dalam tubuh seseorang biasanya adalah pertumbuhan rambut. Namun, pertumbuhannya bukan hanya ada di sekitar kepala, melainkan di ketiak dan sekitar kemaluan. Pada bagian rambut kepala lebih cepat tumbuh dari pada yang lain, walaupun rambut di daerah tertentu lambat pertumbuhannya namun jika dibiarkan terus menerus tentunya akan menimbulkan permasalahan juga. Rambut kemaluan misalnya, mencukurnya adalah hal yang efektif untuk menghilangkan bakteri. Menurut Guru Besar Andrologi dan Biologi Kedokteran Universitas Indonesia mengatakan, rambut kemaluan yg tidak dicukur memang berisiko sebagai tempat berkembangnya bakteri jika tidak dibersihkan dengan baik. Dalam Islam disebut sebagai istihdad. Perbuatan ini diistilahkan istihdad karena mencukurnya dengan menggunakan hadid yaitu pisau cukur. Dalam hadits Ibnu 'Umar radhiyallahu' anhuma yang diriwayatkan Al-Imam Al-Bukhari, hadits 'Aisyah dan hadits Anas yang diriwayatkan oleh Al-Imam Muslim, istihdad ini disebutkan dengan lafal: (mencukur 'anah). Pengertian 'anah adalah rambut yang tumbuh di atas kemaluan dan sekitarnya. Istihdad hukumnya sunnah. Tujuannya adalah untuk kebersihan. Dan istihdad ini juga disyariatkan untuk wanita, sebagaimana ditampilkan dalam hadits: “Pelan-pelanlah, jangan tergesa-gesa (untuk masuk ke rumah kalian) hingga kalian masuk di waktu malam-yakni waktu Isya'-agar para istri yang ditinggalkan sempat menyisir rambutnya yang acak-acakan/kusut dan sempat beristihdad (mencukur rambut kemaluan).” (HR. Bukhari Muslim) Manfaat Sudah lazim diketahui para ulama - yang juga didukung para ahli kesehatan - bahwa mencukur rambut kemaluan memiliki beberapa hikmah, di antaranya: • Yang paling utama, agar daerah di sekitar kelamin menjadi bersih. Sebagaimana rambut kepala dan rambut ketiak, rambut kemaluan apabila dibiarkan tumbuh tak terawat akan menjadi sarang jamur, kuman, dan bakteri. Hal ini tentu membahayakan, baik bagi mereka yang belum dan sudah berkeluarga. Lalu, apakah tidak bisa kita tetap biarkan rambut kemaluan tumbuh? Tentu bisa saja. Tetapi syaratnya harus selalu terawat bersih.Rambut di daerah kemaluan tentu punya risiko terkena kotoran jauh lebih besar dari daerah lain, karena rambut kemaluan tertutupi pakaian dalam yang biasanya selalu panas, sehingga mudah lembab, berkeringat, dan akibatnya mengundang jamur dan bakteri. Karena itu, jauh lebih baik saat rambut kemaluan rajin dipotong dan dibersihkan.Sarcoptes scabiei adalah salah satu parasit yang suka dengan daerah-daerah lipatan seperti ketiak dan selangkangan, dan mencukur rambut bisa membuat daerah tersebut lebih bersih dan aman. • Hikmah berikutnya, untuk wanita, mencukur rambut kemaluan bisa mengurangi risiko terkena keputihan, kadas / kurap, dan jamur lainnya yang berbahaya untuk kesehatan kewanitaan. Terlebih lagi, ini cara yang lebih murah dan aman untuk menjaga kebersihan kemaluan wanita dari harus membeli sabun / cairan pembersih vagina yang ternyata menurut para dokter, penggunaan dalam waktu lama akan menyebabkan matinya bakteri baik di dalam vagina. • Untuk suami-istri, sebagian dari mereka menyukai kemaluan yang bersih dari rambut.Hal ini memang berbeda untuk setiap pasangan dan pribadi, sehingga harus dikomunikasikan. Sebagaimana telah disebutkan di atas, bisa saja tetap memelihara rambut, asalkan kita berani jamin kebersihannya sehingga pendamping hidup kita tak perlu tertular penyakit / jamur saat berhubungan intim. Itu sebagian hikmah dari mencukur rambut kemaluan. Tentang seberapa banyak, itu tidak ditentukan. Tapi alangkah baiknya menggunakan air hangat dan sabun, agar rambut lebih mudah dipotong, dan kulit kita lebih terlindungi. Pakai gunting berukuran kecil atau sedang, atau pisau cukur sekali pakai. Rasa gatal yang muncul kemudian adalah efek sementara akibat akar rambut yang masih tegang setelah dipotong, sebagaimana kita baru saja mencukur rambut kepala tentu akan terasa sedikit kaku.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi