berceramah (khutbah) di jaman Nabi Saw, sahabat, tabiin, hingga sekarang ini. Asal usul mimbar berasal dari bahasa arab yang artinya mengangkat atau meninggikan sesuatu. Oleh karena itu, posisi mimbar lebih tinggi, dengan tiga tangga. Dari Abdul Aziz bin Abi Hazim dari bapaknya bahwasanya sekelompok orang mendatangi Sahl bin Sa’ad sedang mereka berselisih pendapat tentang masalah mimbar. Maka Abu Hazim berkata : “Adapun aku, demi Allah, sungguh aku mengetahuinya dari kayu apa mimbar tersebut dibuat dan siapa yang membuatnya. Aku telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pada hari pertama beliau duduk di atasnya.” Berkata Abdul Aziz, aku katakan kepadanya : “Wahai Abu Abbas, khabarkanlah kepada kami!” Dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyampaikan kepada seorang wanita. Berkata Abu Hazim : “Sesungguhnya beliau menyebutkan namanya pada hari itu” : “Temuilah budak kamu yang tukang kayu untuk membuat mimbarku yang di atas mimbar itu aku berceramah kepada manusia.” Maka budak tersebut membuat mimbar ini tiga tingkatan. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyuruh untuk diletakkan di tempat ini. Mimbar tersebut terbuat dari pangkal pohon hutan. Sungguh aku telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berdiri di atasnya kemudian beliau bertakbir (shalat) dan bertakbirlah manusia yang ada di belakangnya sedang beliau tetap di atas mimbar. Kemudian beliau (ruku’) lalu bangkit dari ruku’ kemudian beliau turun dari mimbar (dengan berjalan mundur) sampai beliau sujud di dasar mimbar kemudian mengulanginya lagi sampai akhir shalatnya. Setelah itu beliau menghadap manusia dan bersabda : “Wahai manusia, sesungguhnya aku lakukan yang demikian agar kalian mengikuti dan mempelajari shalatku.” (HR. Muslim dalam Kitabul Masajid bab Jawazul Khuthulah ulal Khuthasataini fis Shalah hadits ke-44) Mimbar tersebut dibuat oleh seorang budak milik salah seorang shahabiyyat, dari kayu jenis thorfa dari daerah Ghabat (pinggiran Madinah) atas perintah dan keinginan Nabi Muhammad Saw. Berkata Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad : “Mimbar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tiga tingkat, sedang ketika mimbar tersebut belum dibuat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkhutbah dengan bersandar di atas pangkal pohon. Maka ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pindah berkhutbah di atas mimbar, pangkal pohon tersebut berteriak mengeluarkan suara sampai didengar oleh orang yang berada di masjid, sehingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam turun dari mimbar dan memeluknya (hingga dia diam).” Dari keterangan di atas juga dipahami bahwa dalam berkhutbah sang khatib berdiri pada tingkat ke dua dan duduk pada tingkat ketiga. Wallahu A’lam Bish Shawab.
ASAL USUL MIMBAR
Written By el_mlipaki on Senin, 06 Agustus 2012 | 10.41
berceramah (khutbah) di jaman Nabi Saw, sahabat, tabiin, hingga sekarang ini. Asal usul mimbar berasal dari bahasa arab yang artinya mengangkat atau meninggikan sesuatu. Oleh karena itu, posisi mimbar lebih tinggi, dengan tiga tangga. Dari Abdul Aziz bin Abi Hazim dari bapaknya bahwasanya sekelompok orang mendatangi Sahl bin Sa’ad sedang mereka berselisih pendapat tentang masalah mimbar. Maka Abu Hazim berkata : “Adapun aku, demi Allah, sungguh aku mengetahuinya dari kayu apa mimbar tersebut dibuat dan siapa yang membuatnya. Aku telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pada hari pertama beliau duduk di atasnya.” Berkata Abdul Aziz, aku katakan kepadanya : “Wahai Abu Abbas, khabarkanlah kepada kami!” Dia berkata : Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyampaikan kepada seorang wanita. Berkata Abu Hazim : “Sesungguhnya beliau menyebutkan namanya pada hari itu” : “Temuilah budak kamu yang tukang kayu untuk membuat mimbarku yang di atas mimbar itu aku berceramah kepada manusia.” Maka budak tersebut membuat mimbar ini tiga tingkatan. Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam menyuruh untuk diletakkan di tempat ini. Mimbar tersebut terbuat dari pangkal pohon hutan. Sungguh aku telah melihat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berdiri di atasnya kemudian beliau bertakbir (shalat) dan bertakbirlah manusia yang ada di belakangnya sedang beliau tetap di atas mimbar. Kemudian beliau (ruku’) lalu bangkit dari ruku’ kemudian beliau turun dari mimbar (dengan berjalan mundur) sampai beliau sujud di dasar mimbar kemudian mengulanginya lagi sampai akhir shalatnya. Setelah itu beliau menghadap manusia dan bersabda : “Wahai manusia, sesungguhnya aku lakukan yang demikian agar kalian mengikuti dan mempelajari shalatku.” (HR. Muslim dalam Kitabul Masajid bab Jawazul Khuthulah ulal Khuthasataini fis Shalah hadits ke-44) Mimbar tersebut dibuat oleh seorang budak milik salah seorang shahabiyyat, dari kayu jenis thorfa dari daerah Ghabat (pinggiran Madinah) atas perintah dan keinginan Nabi Muhammad Saw. Berkata Ibnul Qayyim dalam Zaadul Ma’ad : “Mimbar Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam tiga tingkat, sedang ketika mimbar tersebut belum dibuat, Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkhutbah dengan bersandar di atas pangkal pohon. Maka ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pindah berkhutbah di atas mimbar, pangkal pohon tersebut berteriak mengeluarkan suara sampai didengar oleh orang yang berada di masjid, sehingga Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam turun dari mimbar dan memeluknya (hingga dia diam).” Dari keterangan di atas juga dipahami bahwa dalam berkhutbah sang khatib berdiri pada tingkat ke dua dan duduk pada tingkat ketiga. Wallahu A’lam Bish Shawab.
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Asal Usul
Popular Posts
-
Kehidupan Masa Kecil Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) me...
-
Kesempurnaan wajah agar terlihat cantik dan rupawan adalah dambaan setiap wanita. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa tiap wanita lah...
-
(tampilan cover/ muka depan dan belakang) TAFSIR AI-QUR'AN BAHASA JAWA DENGAN TULISAN LATIN (PERTAMA DI INDONESIA) KARYA MONUMENT...
-
Mungkin para pemuda sekarang akan lebih jarang yang tahu ketika ditanya apa itu kenthongan dibandingkan kefamiliaran facebook dan twitter...
-
Bagi seorang muslim beribadah adalah sebuah amalan sebagai bukti atas kuatnya pemahaman iman kepada Alloh ta’ala, karena tanp...
-
INDONESIA SURGA BAGI KORUPTOR Di era 70 an kelompok musik Koes Plus pernah menciptakan lagu dengan lirik “…orang bilang tanah ...
-
Dalam suatu letusan gunung berapi, beberapa material akan keluar dari kepundan gunung berapi. Material letusan tersebut antara lai...
-
Seakrab-akrabnya manusia dengan binatang peliharaan seperti kucing, anjing, ataupun hamster juga memiliki resiko tersendiri. Terlebih lag...
-
( w u r ( # q ç R u r $ y è s ? n ? t ã É O ø O M } $ # È b º u r ô ã è ø 9 $ # u r 4 ( # q à ) ¨ ? $ # u r © ! $ # ( ¨...
-
Di Jakarta ada seorang mahasiswi menghadiri perayaan di crown pada suatu sabtu malam. Dia merasa sangat bahagia dan banyak minum miras, pad...
0 komentar:
Posting Komentar