kondisi tanah di Indonesia. Oleh karenanya dalam takaran ideal, Indonesia sangat mungkin menjadi sentra produksi bumi seperti padi, rempah-rempah, bahkan buah sekalipun. Namun mengapa untuk buah saja, petani Indonesia kalah di kandang sendiri dan nampaknya masyarakat justeru menggemari buah impor dari pada buah lokal. Apabila kita pergi ke pasar tradisional apalagi di mall, kita akan sangat mudah mendapati stand buah impor, mereka ada dimana-mana dari kota hingga desa semua hampir mengkonsumsi buah impor. Memang bukan hanya dari kemasan, namun fisik buah impor memang lebih menarik untuk dikonsumsi. Buah impor kerap dipilih oleh konsumen dengan alasan, tampilannya menarik, pasokannya terjamin, dan ada standarisasi mutu. Durian montong asal Thailand, jeruk asal Cina, apel washington, pear, anggur dan kawan-kawannya sudah menjadi langganan konsumen Indonesia. Di luar lingkup rumah tangga, buah-buahan juga menjadi bahan baku industry makanan dan minuman. Untuk minuman ringan sari buah yang diproduksi perusahaan besar, hampir semua bahan bakunya impor. Disebutkan dalam harian Kompas 6/10/11, buah-buahan impor yang menjadi bahan baku industry ini umumnya dihasilkan oleh perkebunan besar, sentuhan teknologi diaplikasikan dari penanaman hingga pascapanen sehingga kontinuitas pasokan dan standarisasi rasa serta bentuk buah bisa didapat. Dengan membanjirnya buah-buah impor di dalam negeri saat ini turut menjadi kecemasan para pengusaha buah-buahan di dalam negeri. Di satu sisi Indonesia ingin menggenjot ekspor buah ke luar negeri namun di sisi lain pasar dalam negeri dibanjiri buah impor. Bahkan dalam kalkulasinya ditahun (21/2/2011) lalu saja yang dirilis detikFinance, angka impor buah sangat fantastis "Kalau kita lihat di pasar, dengan kita sudah impor buah dari luarnegeri mencapai 70-80%.” kata Ketua Umum Asosiasi Sayur dan Buah Indonesia Hasan Johnny Widjaja. Hal ini menjadi sebuah momok bagi para petani buah local, karena setiap hari komoditas impor ini semakin meningkat seperti yang dikemukakan oleh anggota Lembaga Pengkajian Peneliti dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ina Primiana mengatakan, saat ini pasar domestik masih dibanjiri oleh buah impor. "Bagaimana pemerintah merespons terhadap impor membanjiri pasar. Sebelum ACFTA impor buah sudah ada. November ke Desember 2009 naik 100 persen. Dari tahun ke tahun sangat tinggi impornya. Buah impor sangat memasyarakat. Pemberian izin impor tidak memperhatikan potensi domestik," kata Ina, di Jakarta, Selasa (5/6/2012). Mengapa impor buah di Indonesia seakan-akan tidak bisa dibendung? Sebelumnya pemerintah untuk ketiga kalinya menunda pemberlakuan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 3/2012 tentang rekomendasi impor produk holtikultura dan Permendag nomor 30/2012 tentang impor hortikultura dengan alasan belum siapnya infrastruktur. Padahal seharusnya aturan itu diterapkan pada 15 Juni 2012 lalu. Namun, dengan dalih belum ada kesiapan dari infrastruktur, pelaksanaan aturan itu ditunda hingga 28 September 2012. Padahal, Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Assibisindo) Kafi Kurnia mengaku infrasturtur tidak ada masalah dan anggotanya sudah 10.000 persen siap jika aturan tersebut diberlakukan. Jelas, kondisi ini akan semakin membludaknya berbagai buah impor yang akan membanjiri Indonesia. Berbagai pelabuhan akan lebih banyak menerima kiriman buah dari berbagai manca Negara.
INDONESIA KEBANJIRAN BUAH IMPOR
Written By el_mlipaki on Kamis, 09 Agustus 2012 | 10.38
kondisi tanah di Indonesia. Oleh karenanya dalam takaran ideal, Indonesia sangat mungkin menjadi sentra produksi bumi seperti padi, rempah-rempah, bahkan buah sekalipun. Namun mengapa untuk buah saja, petani Indonesia kalah di kandang sendiri dan nampaknya masyarakat justeru menggemari buah impor dari pada buah lokal. Apabila kita pergi ke pasar tradisional apalagi di mall, kita akan sangat mudah mendapati stand buah impor, mereka ada dimana-mana dari kota hingga desa semua hampir mengkonsumsi buah impor. Memang bukan hanya dari kemasan, namun fisik buah impor memang lebih menarik untuk dikonsumsi. Buah impor kerap dipilih oleh konsumen dengan alasan, tampilannya menarik, pasokannya terjamin, dan ada standarisasi mutu. Durian montong asal Thailand, jeruk asal Cina, apel washington, pear, anggur dan kawan-kawannya sudah menjadi langganan konsumen Indonesia. Di luar lingkup rumah tangga, buah-buahan juga menjadi bahan baku industry makanan dan minuman. Untuk minuman ringan sari buah yang diproduksi perusahaan besar, hampir semua bahan bakunya impor. Disebutkan dalam harian Kompas 6/10/11, buah-buahan impor yang menjadi bahan baku industry ini umumnya dihasilkan oleh perkebunan besar, sentuhan teknologi diaplikasikan dari penanaman hingga pascapanen sehingga kontinuitas pasokan dan standarisasi rasa serta bentuk buah bisa didapat. Dengan membanjirnya buah-buah impor di dalam negeri saat ini turut menjadi kecemasan para pengusaha buah-buahan di dalam negeri. Di satu sisi Indonesia ingin menggenjot ekspor buah ke luar negeri namun di sisi lain pasar dalam negeri dibanjiri buah impor. Bahkan dalam kalkulasinya ditahun (21/2/2011) lalu saja yang dirilis detikFinance, angka impor buah sangat fantastis "Kalau kita lihat di pasar, dengan kita sudah impor buah dari luarnegeri mencapai 70-80%.” kata Ketua Umum Asosiasi Sayur dan Buah Indonesia Hasan Johnny Widjaja. Hal ini menjadi sebuah momok bagi para petani buah local, karena setiap hari komoditas impor ini semakin meningkat seperti yang dikemukakan oleh anggota Lembaga Pengkajian Peneliti dan Pengembangan Ekonomi (LP3E) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ina Primiana mengatakan, saat ini pasar domestik masih dibanjiri oleh buah impor. "Bagaimana pemerintah merespons terhadap impor membanjiri pasar. Sebelum ACFTA impor buah sudah ada. November ke Desember 2009 naik 100 persen. Dari tahun ke tahun sangat tinggi impornya. Buah impor sangat memasyarakat. Pemberian izin impor tidak memperhatikan potensi domestik," kata Ina, di Jakarta, Selasa (5/6/2012). Mengapa impor buah di Indonesia seakan-akan tidak bisa dibendung? Sebelumnya pemerintah untuk ketiga kalinya menunda pemberlakuan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 3/2012 tentang rekomendasi impor produk holtikultura dan Permendag nomor 30/2012 tentang impor hortikultura dengan alasan belum siapnya infrastruktur. Padahal seharusnya aturan itu diterapkan pada 15 Juni 2012 lalu. Namun, dengan dalih belum ada kesiapan dari infrastruktur, pelaksanaan aturan itu ditunda hingga 28 September 2012. Padahal, Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayur Segar Indonesia (Assibisindo) Kafi Kurnia mengaku infrasturtur tidak ada masalah dan anggotanya sudah 10.000 persen siap jika aturan tersebut diberlakukan. Jelas, kondisi ini akan semakin membludaknya berbagai buah impor yang akan membanjiri Indonesia. Berbagai pelabuhan akan lebih banyak menerima kiriman buah dari berbagai manca Negara.
Related Articles
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Label:
Kesehatan
Popular Posts
-
Kehidupan Masa Kecil Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie atau dikenal sebagai BJ Habibie (73 tahun) me...
-
Kesempurnaan wajah agar terlihat cantik dan rupawan adalah dambaan setiap wanita. Tapi, tidak bisa dipungkiri bahwa tiap wanita lah...
-
(tampilan cover/ muka depan dan belakang) TAFSIR AI-QUR'AN BAHASA JAWA DENGAN TULISAN LATIN (PERTAMA DI INDONESIA) KARYA MONUMENT...
-
Mungkin para pemuda sekarang akan lebih jarang yang tahu ketika ditanya apa itu kenthongan dibandingkan kefamiliaran facebook dan twitter...
-
Bagi seorang muslim beribadah adalah sebuah amalan sebagai bukti atas kuatnya pemahaman iman kepada Alloh ta’ala, karena tanp...
-
INDONESIA SURGA BAGI KORUPTOR Di era 70 an kelompok musik Koes Plus pernah menciptakan lagu dengan lirik “…orang bilang tanah ...
-
Dalam suatu letusan gunung berapi, beberapa material akan keluar dari kepundan gunung berapi. Material letusan tersebut antara lai...
-
Seakrab-akrabnya manusia dengan binatang peliharaan seperti kucing, anjing, ataupun hamster juga memiliki resiko tersendiri. Terlebih lag...
-
( w u r ( # q ç R u r $ y è s ? n ? t ã É O ø O M } $ # È b º u r ô ã è ø 9 $ # u r 4 ( # q à ) ¨ ? $ # u r © ! $ # ( ¨...
-
Di Jakarta ada seorang mahasiswi menghadiri perayaan di crown pada suatu sabtu malam. Dia merasa sangat bahagia dan banyak minum miras, pad...
0 komentar:
Posting Komentar