Air putih yang kita minum adalah salah satu nutrisi penting
untuk kehidupan. Tubuh kita terdiri hampir tiga perempat air, dan air memiliki
beberapa fungsi penting yang akan memungkinkan tubuh untuk berfungsi. Untuk
menjaga kecukupan tingkat kadar air dalam tubuh, penting untuk minum beberapa
cangkir air setiap hari. Selain air dalam bentuk minuman, sejumlah besar air
juga bisa dapat dari makanan yang kita makan. Air
dalam tubuh diantaranya berfungsi menjaga kesegaran, membantu pencernaan dan
mengeluarkan racun.
Segala manfaat air bisa dengan mudah kita peroleh karena kita
tinggal di negara tropis dengan air yang cukup berlimpah, dengan ini patutlah
kita untuk bersyukur. Sebagian saudara kita di padang tandus Afrika yang
pepohonan atau tumbuhan yang sejenis saja hanya beberapa yang bisa bertahan
dengan musim keringnya. Penduduk di sana bahkan tak bisa mendapatkan cukup air
untuk minum. Bisa kita bayangkan bagaimana ketika kita seharian di sini tanpa
air yang masuk ke dalam tubuh kita (puasa), itupun masih banyak yang mengeluh.
Namun mereka di sana berjuang tiap hari untuk tahan dari air yang seadanya.
Namun bagi mereka yang hidup kekurangan air, ilmuwan telah
berhasil menciptakan mesin pengubah keringat menjadi air minum. Hal ini menjadi
semacam oase yang mengalir untuk terus membasahkan kerongkongan penduduk di
sana.
Dari krisis air bersih
Meskipun minum dari air keringat terdengar sedikit
menjijikkan bagi sebagian orang, teknologi ini bisa menjadi solusi bagi negara
dunia ketiga yang tak punya air untuk diminum. Mesin ini diciptakan untuk
membantu kampanye UNICEF (United Nations Children Fund) mengenai krisis air
bersih di seluruh dunia.
Menurut sang pembuat, Andreas Hammar, cara mesin ini mengubah
keringat menjadi air bersih adalah dengan menempatkan kaos yang basah oleh
keringat ke dalamnya. Perangkatnya akan berputar dan memanaskan sampel untuk
mengeluarkan keringat dari kain. Uap yang dihasilkan melewati membran khusus
yang hanya bisa dilewati molekul air.
Air yang tersaring kemudian dialirkan lewat pipa waterpas
untuk dikumpulkan menjadi segelas air bersih. Menurut Hammar, air besih yang
dihasilkan dari keringat dengan bantuan mesin ciptaannya ini bahkan lebih
bersih daripada air keran lokal di Swedia.
"Ini menggunakan teknik
yang disebut distilasi membran. Kami menggunakan zat yang hanya memungkinkan
uap lewat, tetapi membuat bakteri, garam, serat pakaian dan zat lainnya tetap
di luar. Jumlah air yang dihasilkan tergantung pada bagaimana keringat orang
tersebut," kata Hammar.
Kini perangkat tersebut ditempatkan di Piala Gothia yang
merupakan turnamen sepakbola pemuda internasional. Sejak diluncurkan, Hammar
mengaku sudah ada lebih dari 1.000 orang yang merasakan nikmatnya air minum
dari keringat di Gothenburg, Swedia. Dengan mesin ini, satu T-shirt dapat
menghasilkan 10 ml air minum.
0 komentar:
Posting Komentar