"Lima binatang jahat yang
disuruh membunuhnya yaitu gagak, burung elang, kalajengking, tikus dan anjing
gila".
(HR.
Bukhori dan Muslim)
Diantara hewan yang diperintahkan
salah satunya adalah tikus, bahkan membunuhnya akan mendapatkan pahala dan
termasuknya adalah sunnah. Masih segar pada ingatan kita atas kejadian banjir
bandang yang pernah minimpa Jakarta pada tahun 2002 lalu, dari kejadian itu menyisakan
banyak korban meninggal karena terinfeksi bakteri leptospira. Apa itu bakteri lepetospira?
Dokter
Hadi Jusuf dari Bagian Infeksi Penyakit Dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin
mengatakan, leptospirosis disebabkan oleh kuman Leptospira dari berbagai hewan
mamalia, tetapi yang paling populer berasal dari tikus. Kuman ini awalnya
menginfeksi binatang mamalia, salah satunya tikus. Tikus yang terinfeksi
akan mengeluarkan air kencing yang mengandung kuman tersebut. Kuman
Leptospira dari tikus kemudian bisa terbawa aliran air sungai, selokan, dan
lainnya.
Kuman
ini biasa masuk melalui kulit yang luka atau selaput lendir tenggorokan dan
mata. Ketika berada dalam tubuh manusia, kuman akan mengebor jaringan
tubuh dan menghasilkan enzim tertentu, lalu masuk ke daerah otak, jantung,
hati, atau organ tubuh lainnya.
Kerusakan
organ inilah yang menyulitkan dan memperparah sakit si pasien. Organ yang
rusak harus diperbaiki melalui berbagai terapi. Namun, jika cukup parah,
kerusakan organ bisa menyebabkan kematian. Itu sebabnya, penyakit ini
harus segera ditangani. Jika pendeteksiannya cepat, sesungguhnya
leptospirosis mudah disembuhkan dan antibiotiknya tersedia dengan harga
murah. Gejala leptospirosis antara lain demam mendadak, kulit kemerahan,
dan pegal otot.
Bahkan menurut Tri Umar Dhani, S. K.
H paling tidak ada tiga jenis bakteri yang bisa menularkan penyakin fatal
kepada manusia, yaitu:
“Pertama adalah penyakit Pes, penyakit pes merupakan penyakit menular
yang disebabkan oleh bakteri Yersinia pesti, sering dibawa oleh hewan pengerat
(tikus-red) dan kutu. Pada abad pertengahan, jutaan orang di seluruh Eropa
meninggal karena wabah yang diakibatkan oleh kutu tikus yang banyak terdapat di
rumah-rumah dan perkantoran. Di negara-negara Asia Tenggara kutu carrier plague
(pes) adalah Xenophylla astia. Penyakit ini menular lewat gigitan kutu tikus,
gigitan/cakaran binatang yang terinfeksi plague, dan kontak dengan tubuh
binatang yang terinfeksi. Biasanya gejala orang yang terjangkit pes akan
mengalami: Demam, muntah, diare, kondisi bulu yang buruk, lidah membengkak,
luka pada mulut (sariawan), dan terdapat kotoran pada mata.” Terangnya.
Lanjut Umar untuk penyakit lainnya ada
Toxoplasmosis. Dalam hal ini terdapat tiga tahap dalam patogenesis toxoplasma.
Yang pertama adalah parasitemia (ditemukan toxoplasma dalam darah) yang
merupakan fase akut, yaitu sekitar satu minggu pasca infeksi. Kedua, terjadi
respon imun humoral seperti IgA, IgM, IgG, dan komplemen dan juga terjadi
respon imun seluler berupa makrofag dan sitokin. Tahap ketiga adalah
pembentukan kista dalam sel yang sewaktu-waktu dapat mengalami reaktivasi
(aktif kembali).
Sedangkan leptospirosis adalah bakteri dari
tikus yang paling berbahaya bagi manusia, penyakit ini disebabkan oleh bakteri
yang disebut leptospira. Penyakit ini termasuk salah satu
penyakit zoonosis karena ditularkan melalui hewan atau binatang. Di
Indonesia, hewan penular terutama adalah tikus, melalui kotoran dan air
kencingnya. Pada musim hujan, terutama saat banjir, tikus-tikus yang tinggal di
liang-liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri. Tikus tersebut akan
berkeliaran di sekitar manusia sehingga kotoran dan air kencingnya akan
bercampur dengan air banjir tersebut. Seseorang yang memiliki luka, kemudian
bermain atau terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau
kencing tikus yang mengandung bakteri lepstopira, berpotensi terinfeksi dan
jatuh sakit.
Dengan pembuktian itu sekiranya kita
akan terhindar dari ancaman penyakit-penyakit tersebut yang bisa mengancam
nyawa manusia dengan memerangi atau membunuh tikus-tikus tersebut. Bahkan
dengan membunuh tikus tersebut bukan hanya terhindar dari ancaman penyakit
tetapi juga mendapatkan pahala karena perilaku tersebut adalah perilaku sunnah
yang disyari’atkan oleh Nabi SAW.
0 komentar:
Posting Komentar