"
Hai manusia, setiap orang pasti mati untuk menemui (kematian) yang hendak
dielakkannya dengan melarikan diri. Kematian adalah tempat di mana hidup ini
menggiring kita ke sana. Melarikan diri darinya berarti menangkapnya (karena
waktu yang digunakan untuk berlari darinya justru semakin memperpendek dan mempercepat
pertemuan dengannya)".
Ali bin Abi Thalib RA
Dewasa
ini dengan kecanggihan ilmu dan teknologi, telah berhasil menemukan peralatan
canggih yang digunakan manusia untuk kepentingannya. Mereka mengganggap bahwa
penemuan tersebut sangat berguna bagi kehidupan manusia. Salah satu contohnya
adalah dalam dunia kecantikan. Banyak produsen kecantikan yang telah menemukan
dan memasarkan kreem anti kerut pada kulit terutama pada daerah-daerah tertentu
seperti bagian muka.
Disisi
lain ini adalah sebuah penemuan yang penting, namun disisi lain ini adalah
sebuah bentuk perlawanan dengan hukum alamiah tentang perubahan wujud manusia
seiring dengan berjalannya waktu. Hukum alamiah / fitrah manusia tentang
penuaan ini pasti terjadi pada setiap manusia. Sama halnya dengan obat-obatan
yang mereka temukan dengan klaim bisa memperpanjang umur. Hal ini sangat jelas
bahwa mereka tidak bisa lagi menerima takdir akan kematian yang datang kepada
mereka. Dan ini semua adalah tata aturan yang sudah atur sedemikian rupa oleh
Alloh dengan sebaik-baiknya. Jadi jelas, tindakan mereka tersebut karena mereka
takut mengalami kematian.
Demi Allah, seandainya jenazah
yang sedang kalian tangisi bisa berbicara barang sekejap, lalu menceritakan
(pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian. Niscaya kalian akan segera
melupakan jenazah tersebut dan mulai menangisi diri kalian sendiri. (Atsar al hasan)
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon
berduri yang dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki
menariknya dengan sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian
tubuh yang menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Beberapa Nasehat Tentag Kematian:
1.
Kematian bersifat memaksa dan siap
menghampiri siapa saja walaupun manusia berusaha menghindari dari resiko-resiko
kematian.
Katakanlah;
“Sekiranya kamu berada di rumahmu,
niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar(juga)
ke tempat mereka terbunuh". Dan
Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada di dalam hatimu. Allah maha mengetahui isi hati.” (Q.S: Ali Imran, 3: 154)
2.
Kematian akan mengejar siapa pun meski
ia berlindung di balik benteng yang kokoh atau berlindung di balik teknologi
kedokteran yang canggih serta ratusan dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
3.
Kematian akan mengejar siapapun walaupun
ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya
kematian yang kamu lari dari padanya, maka sesungguhnya kematian itu akan
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang
ghaib dan yang nyata. lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Q.S:
Al-Jumuah, 62:8)
4.
Kematian datang secara tiba-tiba
"Sesungguhnya
Allah, hanya pada sisinya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat. dan Dialah
yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada di dalam rahim. dan tiada
seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah
maha mengetahui lagi maha mengenal". (Q.S:
Lukman, 31:34).
Hikmah
dari kesemuanya adalah bagaimana kita bisa menerima akan setiap takdir yang
Alloh ta’ala berikan kepada kita dan lebih baik mempersiapkan atau mencari
bekal sebanyak-banyaknya di akhirat sebelum datangnya kematian dari pada
melawannya.
0 komentar:
Posting Komentar