Oleh; Syaikh Abdur Rozak bin Abdul Muhsin Al Badr
“Bahwasannya iman itu bisa berkurang dan rusak di dalam diri kalian
sebagaimana rusaknya sebuah baju, maka hendaknya kalian meminta kepada Allah ta’ala agar diperbaharui iman kalian dalan
hati kalian.” (HR. Hakim)
Bahwasannya iman
itu akan sirna dari dalam tubuh kalian sebagaimana rusaknya baju maka hendaknya
kalian meminta kepada Allah ta’ala untuk memperbaiki iman kalian. Hadits ini menjalaskan bahwa
iman itu bertambah dan berkurang dari diri kita sedikit demi sedikit, dengan
ini kita meminta kepada Allah SWT agar diperbaharui iman kita.
Agar kadar iman
dalam diri kita tidak menurun, kita harus selalu menjaga dan memelihara
keimanan kita dengan baik. Bahkan sebisa mungkin, kita harus berupaya untuk
meningkatkan kadar keimanan yang kita miliki. Namun, meningkatkan kadar keimanan
bukanlah hal yang mudah. Ada banyak usaha yang harus kita lakukan, terlebih
lagi dengan begitu banyaknya godaan yang mampu meruntuhkan keimanan kita.
Lantas, upaya apa
saja yang harus kita lakukan untuk meningkatkan kadar keimanan kita? Berikut
ini ada beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk mempertebal kadar iman kita:
1.
Mempelajari ilmu agama islam yang bersumber
pada Al Quran dan hadits
Banyak cara yang
dapat kita lakukan untuk dapat mempelajari ilmu agama, yang sesuai dengan
tuntunan Al Quran dan Hadits. Beberapa cara untuk menambah pengetahuan kita tentang agama islam
diantaranya adalah:
•
Memperbanyak membaca Al Quran dan merenungkan
maknanya
Ayat-ayat Al-Qur’an
memiliki target yang luas dan spesifik sesuai kebutuhan masing-masing orang
yang sedang mencari atau memuliakan Tuhannya. Sebagian ayat Al-Qur’an mampu
menggetarkan kulit seseorang yang sedang mencari kemuliaan Allah, dilain pihak
Al-Qur’an mampu membuat menangis seorang pendosa, atau membuat tenang seorang
pencari ketenangan. “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan
supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” (QS. Shaad: 29)
“Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian.” (QS. al-Israa’: 82)
•
Mempelajari sifat-sifat Allah Subhanahu wa
ta’alaa
Bila seseorang
memahami sifat Allah yang Maha Mendengar, Maha Melihat dan Maha Mengetahui,
maka ia akan menahan lidahnya, anggota tubuhnya dan gerakan hatinya dari apapun
yang tidak disukai Allah. Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha Indah, Maha Agung dan Maha
Perkasa, maka semakin besarlah keinginannya untuk bertemu Allah di hari akhirat
sehingga iapun secara cermat memenuhi berbagai persyaratan yang diminta Allah
untuk bisa bertemu dengan-Nya (yaitu dengan memperbanyak amal ibadah). Bila seseorang memahami sifat Allah yang Maha
Santun, Maha Halus dan Maha Penyabar, maka iapun merasa malu ketika ia marah,
dan hidupnya merasa tenang karena tahu bahwa ia dijaga oleh Tuhannya secara
lembut dan sabar.
•
Mempelajari sejarah kehidupan (Siroh)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam
Dengan memahami
perilaku, keagungan dan perjuangan Rasulullah SAW, akan menumbuhkan rasa cinta kita
terhadapnya, kemudian berkembang menjadi keinginan untuk mencontoh semua
perilaku beliau dan mematuhi pesan-pesan beliau selaku utusan Allah SWT. Seorang sahabat r.a. mendatangi Rasulullah SAW dan bertanya, “Wahai Rasul Allah, kapan tibanya hari akhirat?”. Rasulullah saw
balik bertanya : “Apakah yang telah
engkau persiapkan untuk menghadapi hari akhirat?”. Sahabat menjawab , “Wahai Rasulullah, aku telah sholat, puasa
dan bersedekah selama ini, tetap saja rasanya semua itu belum cukup. Namun
didalam hati, aku sangat mencintai dirimu, ya Rasulullah”. Rasulullah SAW
menjawab, “Insya Allah, di akhirat kelak
engkau akan bersama orang yang engkau cintai”. (HR. Muslim)
Inilah hadits yang
sangat disukai para sahabat Rasulullah SAW. Jelaslah bahwa mencintai Rasulullah adalah salah satu jalan menuju
surga, dan membaca riwayat hidupnya (siroh) adalah cara terpenting untuk lebih
mudah memahami dan mencintai Rasulullah SAW.
•
Mempelajari kualitas agama islam
Perenungan terhadap
syariat Islam, hukum-hukumnya, akhlak yang diajarkannya, perintah dan
larangannya, akan menimbulkan kekaguman terhadap kesempurnaan ajaran agama
Islam ini. Tidak ada agama lain yang memiliki aturan dan etika yang sedemikian rincinya seperti Islam,
dimana untuk makan dan ke WC pun ada adabnya, untuk aspek hukum dan ekonomi ada
aturannya, bahkan untuk berhubungan suami-istripun ada aturannya.
•
Mempelajari kehidupan orang-orang sholeh
Mereka adalah
generasi-generasi terbaik dari Islam. Mereka adalah orang-orang yang kadar
keimanannya diibaratkan sebesar gunung Uhud sementara manusia zaman kini
diibaratkan kadar keimananya tak lebih dari sebutir debu dari gunung Uhud. Umar ra pernah memuntahkan makanan yang sudah
masuk ke perutnya ketika tahu bahwa makanan yang diberikan padanya kurang halal
sumbernya. Sejarah lain menceritakan tentang lumrahnya seorang tabi’in
mengkhatamkan Qur’an dalam satu kali sholatnya. Atau cerita tentang seorang sholeh yang lebih dari 40 tahun hidupnya
berturut-turut tidak pernah sholat wajib sendiri kecuali berjamaah di mesjid.
Atau seorang sholeh yang menangis karena lupa mengucap doa ketika masuk mesjid.
Inilah cerita-cerita teladan yang mampu menggetarkan hati seorang yang sedang
meningkatkan keimanannnya.
2.
Merenungkan tanda-tanda kebesaran Allah
Subhanahu wa ta’alaa yang ada di Alam.
Renungkan secara
tulus bagaimana alam ini diciptakan. Sungguh pasti ada kekuatan luar biasa yang
mampu menciptakan alam yang sempurna ini, sebuah struktur dan sistem kehidupan
yang rapi, mulai dari tata surya, galaksi hingga struktur pohon dan sel-sel
atom. Renungkan pula rahasia dan mukjizat Qur’an. Salah satu keajaiban Al
Qur’an adalah struktur matematis Al Qur’an. Walau wahyu Allah diturunkan
bertahap namun ketika seluruh wahyu lengkap maka ditemukan bahwa kata tunggal
“hari” disebut sebanyak 365 kali, sebanyak jumlah hari pada satu tahun
syamsiyyah (masehi). Kata jamak hari disebut sebanyak 30 kali, sama dengan
jumlah hari dalam satu bulan.
Sedang kata Syahrun
(bulan) dalam Al Quran disebut sebanyak 12 kali sama dengan jumlah bulan dalam
satu tahun. Kata Saa’ah (jam) disebutkan sebanyak 24 kali sama dengan jumlah
jam sehari semalam. Dan semua kata-kata itu tersebar di 114 surat dan 6666 ayat
dan ratusan ribu kata yang tersusun indah. Dan masih banyak lagi keajaiban dan mukjizat
Al Quran dari sisi pandang lainnya yang membuktikan bahwa itu bukan karya
manusia. Masih banyak pula mukjizat lainnya di alam ini yang membuktikan bahwa
alam ini memiliki struktur yang sangat sempurna dan tidak mungkin tercipta
dengan sendirinya.
Adalah lumrah,
bahwa sesuatu yang tidak mungkin diciptakan manusia, pastilah diciptakan
sesuatu yang Maha Kuasa, Maha Besar. Inilah yang menambah kecilnya diri kita
dan menambah kekaguman dan cinta serta iman kita kepada Sang Pencipta alam
semesta ini.
3.
Melakukan amal kebaikan dengan ikhlas.
Amal perbuatan
perlu digerakkan. Dimulai dari hati, kemudian terungkap melalui lidah kita dan
kemudian anggota tubuh kita. Selain ikhlas, diperlukan usaha dan keseriusan
untuk melakukan amalan-amalan ini.
a.
Amalan Hati
Dilakukan melalui
pembersihan hati kita dari sifat-sifat buruk, selalu menjaga kesucian hati.
Ciptakan sifat-sifat sabar dan tawakal, penuh takut dan harap akan Allah. Jauhi
sifat tamak, kikir, prasangka buruk dan sebagainya.
b.
Amalan Lidah
Perbanyak membaca
Al-Qur’an, zikir, bertasbih, takbir, istighfar, melarang kemungkaran.
c.
Amalan Anggota Tubuh
Dilakukan melalui
kepatuhan dalam sholat, pengorbanan untuk bersedekah, perjuangan untuk berhaji
hingga disiplin untuk sholat berjamaah di mesjid (khususnya bagi pria). Marilah kita berdaya upaya semaksimal mungkin
untuk menjaga dan meningkatkan kadar keimanan yang ada dalam diri kita. Jangan
sampai iman yang kita miliki berkurang, atau bahkan terkikis habis, karena
ketidak pedulian kita terhadap hukum-hukum Allah SWT. Semoga Allah Subhanahu wa ta’alaa senantiasa
menjaga dan melindungi kita dari jebakan syaithan dan godaan duniawi, sehingga
kita selalu berada di jalan-Nya. AMIN
0 komentar:
Posting Komentar