“Bila
seorang wanita melahirkan setelah sembilan bulan mengandung, maka cukuplah dia
menyusui anaknya selama 21 bulan. Bila dia
melahirkan setelah mengandung tujuh bulan maka cukuplah baginya menyusui
bayinya selama 23 bulan. Dan bila dia melahirkan setelah masa mengandung enam
bulan maka hendaklah dia menyusui bayinya selama dua tahun penuh.” (HR. Abu Hatim)
Dalil tersebut
sangat jelas menjelaskan bahwa ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan terbaik untuk
bayi sampai usia dua tahun jika memungkinkan. ASI memiliki kandungan gizi yang
sangat baik untuk pertumbuhan dan daya tahan tubuh bayi. Pemberian ASI pada
bayi selama enam bulan pertama secara ekslusif tanpa tambahan makanan yang lain
adalah satu satunya jalan untuk melindungi sang bayi.
Berikut ini kami nukilkan tulisan
singkat tentang ASI dari buku : “Ibu Rumah Tangga Selalu Memberikan ASI”,
Depkes RI. Cet. Dinas Kesehatan Kota Depok 2006 :
1. Apa itu
air susu ibu (ASI)?
Air Susu Ibu adalah makanan
terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung semua zat gizi sesuai
kebutuhan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi.
2. Apa yang
dimaksud dengan kolostrum?
Kolostrum (susu awal) adalah air
susu ibu yang keluar pada hari-hari pertama setelah bayi lahir. Berwarna
kekuning-kuningan, dan lebih kental karena banyak mengandung protein dan
vitamin A, serta zat kekebalan tubuh yang penting untuk melindungi bayi dari
penyakit infeksi. Walaupun jumlah kolostrum sedikit, namun sudah memenuhi
kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum jangan dibuang tetapi harus
diberikan kepada bayi.
3. Apa yang
dimaksud asi eksklusif?
ASI eksklusif adalah memberikan
hanya ASI tanpa memberikan makanan dan minuman lain kepada bayi sejak lahir
sampai bayi berusia 6 bulan, kecuali obat dan vitamin.
4. Apa
manfaat air susu ibu (ASI) dan kolostrum?
4.1 Manfaat
Air Susu Ibu (ASI) Bagi Bayi :
A.
Merupakan makanan alamiah yang sempurna.
B.
Mudah dicerna oleh bayi.
C.
Mengandung zat gizi sesuai kebutuhan
bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sempurna.
D.
Mengandung DHA dan AA yang bermanfaat
untuk kecerdasan bayi.
E.
Mengandung zat kekebalan untuk mencegah
bayi dari berbagai penyakit infeksi (diare, batuk, pilek, radang tenggorokan
dan gangguan pernafasan).
F.
Melindungi bayi dari alergi.
G.
Aman dan terjamin kebersihannya, karena
langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar.
H.
Tidak akan pernah basi (*),
mempunyai suhu yang tepat, dapat diberikan kapan saja dan dimana saja.
I.
Membantu memperbaiki refleks menghisap,
menelan dan pernafasan bayi.
4.2 Manfaat
Kolostrum Bagi Bayi :
a.
Sebagai obat yang mengandung zat
kekebalan yang sangat berguna bagi bayi, karena dapat melindungi bayi dari
berbagai penyakit infeksi dan alergi.
b.
Kolostrum harus segera diberikan kepada
bayi, karena kolostrum dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama
setelah kelahiran.
c.
Membantu pengeluaran kotoran bayi yang
pertama yang berwarna hitam kehijauan (mekonium).
akah� o t a P�Z 02� mat maupun ayat-ayat
mutasyabihat, maka ia adalah benar, saling membenarkan dan menguatkan karena
semuanya itu berasal dari Allah Ta'ala. Sebab tidak ada satu pun yang
berasal dariNya saling berbeda dan bertentangan satu sama lain, sebagaimana
firman Allah: "Maka
apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau sekiranya Al-Quran itu
bukan dari sisi Allah, tentulah mereka akan mendapatkan pertentangan yang
banyak di dalamnya. " (An-Nisa:
82)
Karena
itulah, Allah berfirman: "dan tiadalah yang mengambil pelajaran dan
peringatan melainkan orang-orang yang berpikiran" artinya yang dapat
memahami dan merenungi maknanya hanyalah orang-orang yang berakal sehat dan
memiliki pemahaman yang benar.
Rasulullah
pernah mendangar suatu kaum yang saling bertengkar, lalu beliau bersabda: "Sesungguhnya
dengan sebab (bentrokan) inilah orang-orang sebelum kalian itu
binasa. Mereka mempertentangkan sebagian isi Kitab Allah dengan sebagian
yang lain. Sesungguhnya Kitab Allah itu diturunkan untuk saling
membenarkan yang satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu, janganlah
kalian mendustakan sebagiannya dengan sebagian lainnya. Apa saja yang
kalian ketahui darinya, maka katakanlah. Dan apa
saja yang kalian tidak ketahui darinya, maka serahkanlah kepada yang
mengetahuinya." (HR.
Ahmad dari 'Amr bin Syu'aib)
0 komentar:
Posting Komentar