Home » » Awas! Bullying Bisa Picu Anak Ingin Bunuh Diri

Awas! Bullying Bisa Picu Anak Ingin Bunuh Diri

Written By el_mlipaki on Selasa, 17 Desember 2013 | 14.47




Pernahkah anda berada dalam posisi tertekan karena menjadi objek ejekan, intimidasi, atau dipermalukan misalnya. Perasaan dongkol, marah, dan ingin berontak biasanya akan menghinggapi dirinya, dalam istilah psikologi fenomena ini disebut sebagai bullying. Kasus bullying kerap terjadi di lingkungan anak terutama di sekolah. Perawakan tubuh yang terlalu gemuk atau terlalu kurus hingga status sosial kerap menjadi 'bahan bullying'.
Bunuh diri merupakan tragedi rumit yang meninggalkan banyak pertanyaan. Sebuah studi baru yang dipublikasikan belum lama ini dalam Archives of Pediatrics & Adolescent Medicine, dan dipresentasikan pada pertemuan tahunan American Academy of Pediatrics, di New Orleans, menyebut ada berbagai bentuk pelecehan dan bullying terkait dengan munculnya pikiran bunuh diri pada anak dan remaja. Para peneliti menggelar survei kepada anak dan remaja berumur 10-17 tahun. Para responden diwawancara melalui telepon sebanyak dua kali pada 2008 dan 2010. Nah, salah satu pertanyaan dalam survei adalah: 'berapa kali kamu ingin bunuh diri?


Secara kasar didapat data 1 dari 23 anak setidaknya sekali dalam hidupnya memiliki keinginan untuk bunuh diri. Di-bully, diserang, diancam secara fisik dan dijadikan 'korban' oleh teman-temannya dalam waktu 12 bulan ke belakang menimbulkan keinginan untuk bunuh diri meningkat hingga dua kali. Sedangkan mereka yang mengalami berbagai jenis kekerasan seksual, memunculkan keinginan bunuh diri lebih dari tiga kali lipat. Masih jelas kita ingat dalam kasus meninggalnya Putri Erlina seorang gadis (16 tahun) di Aceh yang bunuh diri dengan indikasi karena menahan malu setelah dirinya diberitakan sebagai pelacur oleh media. Lantas apa yang salah?
Menurut psikolog Dr. Dian P. Aldilla, Psi. Bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain (yang umumnya lebih lemah atau “rendah” dari pelaku), yang menimbulkan gangguan psikis bagi korbannya (korban disebut bully boy atau bully girl) berupa stress (yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya. Dalam kondisi yang lebih ekstrim, orang atau anak yang menjad target bullying kerap terlintas dalam benaknya untuk bunuh diri). 
Berpikir bunuh diri atau ingin bunuh diri tidak selalu menyebabkan para responden berusaha untuk bunuh diri. Namun hal ini menjadi peringatan penting bahwa kecemasan dan depresi berlebihan bisa memunculkan keinginan bunuh diri.  Menjadikan anak sebagai target bullying lebih berbahaya jika dilakukan oleh orang dewasa ketimbang teman-temannya. Menurut penelitian, jika seorang anak mendapat kekerasan secara fisik maupun emosional dari orang tua atau pengasuhnya bisa membuat keinginan bunuh diri meningkat hingga empat kali.
Solusi
Dalam hal ini orangtua memiliki peran strategis untuk bisa meredam efek negativ ketika anak menjadi target bullying. Jika menemukan ciri-ciri seperti di atas, langkah yang harus dilakukan orangtua di antaranya: 
1.      Berbicara dengan orangtua si anak yang melakukan bully terhadap anak anda.
2.      Mengingatkan sekolah tentang masalah seperti ini.
3.      Datangi konseling profesional untuk ikut membantu mengatasi masalah ini.

Jika tindakan kekerasan ini masih terus berlanjut dan tidak ada respons yang baik dari sekolah, pikirkanlah cara lain. Salah satu pilihan, jika memungkinkan, pindahkan sekolah anak Anda. Dalam situasi yang ekstrim, mungkin perlu menghubungi polisi atau meminta perlindungan. Namun, hal yang paling penting adalah mendengarkan komplain anak dan tetaplah membuka komunikasi kepada mereka. Bullying tidak boleh diabaikan mengingat dampak psikis dan mental terhadap anak sangat besar. 
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Baris Iklan

BARIS IKLAN

BARIS IKLAN
Agen Tafsir Al Qur'an Al Ibriz Bahasa Jawa Tulisan Latin Semarang

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Arsip Blog

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi