Kemajuan teknologi tak
selalu berdampak positif, karena beberapa informasi berikut akan memberitahukan
pada kita bahwa kini dengan penemuan-penemuan terbaru hampir dari seluruh
bagian tubuh babi merupakan pilihan utama sebagai bahan tambahan makanan. Berikut
kemungkinan penggunaan babi:
Lemak Babi
Bagian babi yang cukup
banyak dimanfaatkan adalah lemak (nama istilahnya lard dan pork tallow). Lemak
yang dimanfaatkan dalam pembuatan kue dan cake yang panggang, dikenal sebagai
shortening. Shortening adalah lemak padat yang mempunyai sifat plastis dan
kestabilan tertentu, dan umumnya berwarna putih hingga sering disebut mentega
putih. Fungsinya, untuk memperbaiki cita rasa, struktur, tesktur, keempukan dan
meperbesar volume kue/roti. Penggunaan shortening hampir tidak dapat dipisahkan
dari proses pengolahan pangan modern. Saat
ini, sudah banyak dikembangkan pembuatan margarin dari lemak nabati, misalnya
dari kelapa sawit. Namun secara ekonomis lemak babi masih merupakan alternatif,
karena cukup murah dan mudah diproduksi.
Kulit Babi
Secara sederhana, kulit
babi dapat dibuat kerupuk kulit bermutu tinggi. Di daerah jagal babi Kapuk,
Jakarta, sudah menjadi rahasia umum akan banyaknya kerupuk yang berbahan kulit
babi. Dalam bentuk kering, kerupuk kulit susah dideteksi dari binatang apa.
Yang jelas, kerupuk kulit babi berwarna lebih putih dan cerah. Selain itu,
kulit babi bisa dimetamarfosis menjadi sepatu, tas, dan produk-produk kulit
lain.
Tulang Babi
Tulang babi juga
mengandung kolagen cukup tinggi, yang bisa dimanfaatkan untuk bahan gelatin.
Menurut hasil penelitian, gabungan tulang babi dan sapi merupakan kombinasi
terbaik untuk menghasilkan gelatin bermutu tinggi.
Bulu Babi
Bulu babi yang kaku,
banyak digunakan sebagai bahan pembuatan berbagai jenis sikat, seperti kuas
untuk melukis, kuas untuk mengecat, dan bahkan dulu juga digunakan sebagai
sikat gigi. Bulu sofa di ruang tamu anda, ada kemungkinan dari babi juga.
Enzim
Dari segi bahan baku,
keju tidak dicurigai sebagai barang haram. Karena sus yang paling baik dan
banyak diproduksi adalah susu sapi, unta, dan susu domba. Bahan penggumpallah
yang patut dicurigai. Dulu orang menggunakan enzim renin dari lambung anak sapi
sebagai penggumpal. Namun lama-kelamaan dirasa kurang ekonomis, karena dapat
menghambat pertumbuhan peter-nakan sapi sebagai penghasil daging dan susu yang
nilai ekonomisnya lebih tinggi. Akhirnya para peneliti menemukan enzim yang
mirip dengan kerja renin yang terdapat pada lambung babi. Secara komersial,
bahan penggumpal biasanya berasal dari campuran enzim renin dari sapi dan dari
babi dengan perbandingan tertentu. Nama dagangnya RENNET.
Serum
Serum dan antiserum
banyak dibutuhkan dalam dunia kedokteran untuk berbagai analisa, termasuk
pengujian golongan darah. Bahan yang sering digunakan sebagai sumber serum
adalah berasal dari babi, karena murah, mudah didapat dan memiliki kemiripan
dengan serum manusia.
Usus
Usus babi merupakan
salah satu alternatif bahan selongsong sosis.
Menjadi perhatian
khusus bagi kita semua karena produk-produk yang berbahan babi tersebut
kebanyakan tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Untuk mewaspadai itu
biasanya ada beberapa produk yang memasang tulisan pig yang berarti babi, atau
kode tanda produk berlabel ‘E’ pada setiap jenis makanan yang mengandungnya.
Dan untuk produk berlabel ‘E’ ini biasanya dari jenis gelatin, variannyapun
banyak.
0 komentar:
Posting Komentar