Salah satu hasil peradaban adalah tentang adanya tata aturan
kebersihan diri termasuk gosok gigi. Bagi kita manusia modern, mengosok gigi
menggunakan pasta gigi adalah hal yang lumrah kita lakukan setiap hari bahkan
terasa hampa sekali jika sehari saja kita tidak menggosok gigi. Salah satu
komposisi yang sering kita dengar dalam iklan pasta gigi adalah floride yang
berfungsi untuk membersihkan kotoran-kotoran pada gigi. Tetapi waspadalah
karena dalam beberapa penelitian, bahan ini memiliki efek negative bagi tubuh
jika terlalu sering digunakan.
Fluoride yang ada dalam pasta gigi biasanya
berupa sodium
monofluoro fosfat ataupun sodium fluoride. Hampir sebagian pasta gigi yang
dijual di Indonesia mengandung Fluoride. Selama 50 tahun ini Fluoride menjadi
bahan efektif melindungi email gigi dari kerusakan akibat asam dan mencegah
gigi berlubang. Namun ada beberapa penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan
Fluoride dalam jangka waktu lama ternyata memiliki sejumlah bahaya bagi tubuh
manusia. Pada tahun 1990 Dr. John Colquhoun melakukan penelitian pada 60.000
anak sekolah dan menemukan bahwa sejumlah anak pada wilayah yang diberi
fluoride menderita keropos gigi (Fluorosis). Selain itu Ilmuwan FDA
(Administrasi Obat dan Makanan) juga menyatakan adanya hubungan antara tingkat
kesuburan perempuan usia 10 - 49 tahun dengan meningkatnya pengguanaan
fluoride. Penelitian lain juga membuktikan bahwa 1 ppm fluoride dalam air dapat
memproduksi zat yang dapat merusak otak . Zat ini dapat mengakibatkan penyakit
Alzheimers.Sebenarnya fluoride yang terkandung dalam pasta gigi dapat berkhasiat selama kadarnya tidak berlebihan. WHO menetapkan komponen fluoride minimal sehingga dapat berkhasiat adalah 800 ppm. Sedangkan BPOM menetapkan standar kandungan fluoride dalam pasta gigi sebesar 800 sampai 1500 ppm, namun untuk pasta gigi anak rentangnya yaitu 250 sampai 500 ppm. Meskipun pasta gigi yang kita gunakan sudah memenuhi kriteria aman tapi perlu diketahui bahwa fluoride yang ada dalam pasta gigi bisa tertelan ke dalam lambung. Hal ini dapat terjadi ketika kita menggosok gigi ada sebagian pasta gigi yang berada di air ludah lalu tertelan masuk ke dalam lambung. Sebuah penelitian dari Prof. Dirk Vanden Berghe menyatakan bahwa sekitar 30-40 persen pasta gigi ditelan oleh anak-anak ketika menyikat gigi maupun melalui air ludah.
Hal ini dapat mengakibatkan fluoride yang terkandung dalam
pasta gigi tersebut terakumulasi dan mengakibatkan overdosis fluoride.
Sangat mungkin terutama bagi anak-anak menelan sebagian pasta gigi yang
digunakan saat menggosok gigi. Hal ini karena pasta gigi anak-anak diberi
tambahan rasa dan aroma yang enak misalnya rasa buah-buahan.
BPOM juga memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%. Oleh karena itu sebelum membeli pasta gigi sebaiknya kita melihat komposisi bahan-bahannya apakah kadarnya aman untuk digunakan. Namun sekarang faktanya hampir semua pasta gigi mengandung fluoride sehingga cukup sulit menemukan pasta gigi tanpa fluoride. Kalaupun menggunakan pasta gigi berfluoride sebaiknya memilih pasta gigi yang kandungan fluoridenya di bawa 50 persen sesuai aturan yang dibuat oleh BPOM.
BPOM juga memberikan batasan penggunaan fluoride di pasta gigi sebesar 0,15%. Oleh karena itu sebelum membeli pasta gigi sebaiknya kita melihat komposisi bahan-bahannya apakah kadarnya aman untuk digunakan. Namun sekarang faktanya hampir semua pasta gigi mengandung fluoride sehingga cukup sulit menemukan pasta gigi tanpa fluoride. Kalaupun menggunakan pasta gigi berfluoride sebaiknya memilih pasta gigi yang kandungan fluoridenya di bawa 50 persen sesuai aturan yang dibuat oleh BPOM.
Ayo mulai hidup sehat mulai dari hal terkecil,, ganti pasta gigi Anda dengan pasta gigi aman tanpa bahan kimia berbahaya. Apalgi jika Anda sering merasakan sakit gigi, gigi ngilu, gigi sensitive, saat nya beralih ke pasta gigi herba tanpa fluoride.
BalasHapusKami menjual pasta gigi yang SAH (Sehat Aman Halal).
http://hpaiherba.com/jual-pasta-gigi-herbal-hpai-sehat-aman-halal-tanpa-fluoride/
info :
WA 0817263020