Kelengkapan
sebuah keluarga adalah atas kehadiran sang buah hati. Biasanya para keluarga
yang berprogram untuk segera memiliki anak akan makan makanan yang bergizi
untuk meningkatkan kualitas kesuburannya dan lebih sering melakukan hubungan
dengan istri. Namun terkadang dengan cara seperti itu ternyata belum juga
membuahkan hasil alih-alih malah sulit mendapatkan keturunan, malahan karena
terlalu banyak mengkonsumsi makanan akhirnya bertambah berat badannya dan
menjadi gemuk yang bisa menyebabkan kesusahan dalam memiliki keturunan. Lantas
apa yang salah?
Walaupun
anak adalah amanah dari Allah, Dia yang akan memberikan kapan saja Dia inginkan.
Namun ternyata kondisi tubuh (berat badan-red) seseorang juga memiliki pengaruh
yang besar, meskipun tidak terjadi pada semua pria gemuk namun hal ini patut
untuk difamahi. Jadi bukan hanya para perempuan gemuk saja yang mendapat
warning dalam hal ketururnan namun juga kaum adam.
Sebuah
studi, yang dilakukan para dokter ahli dan para peneliti sperma pada tahun lalu
membuat suatu penelitian tentang kesuburan dan kualitas sperma. Para ahli
meneliti 1.940 sampel sperma pria dan mencocokkannya dengan berat badan
pendonor. Tolok ukurnya adalah indeks massa tubuh (BMI), ukuran lemak
tubuh di kalangan orang dewasa. Berdasarkan itu, berat tubuh normal
didefinisikan sebagai BMI 18,5-25; kelebihan berat 25-30 dan kegemukan sebagai
30 atau lebih.
Makin
tinggi hitungan pada berat yang berlebihan, maka makin buruk kualitas
spermanya. Temuan itu berlaku untuk mereka yang masuk dalam kategori kegemukan.
Hasil temuan para ahli itu pun diajukan ke konferensi tahunan European Society
of Human Reproduction and Embryology (ESHRE) di Stockholm, Swedia.
"Kelebihan
berat badan mengakibatkan perubahan pada ciri sperma, mungkin akibat gangguan
hormon, yang mengakibatkan jumlah sperma, mortalitas dan vitalitas yang lebih
sedikit," kata Direktur Ilmu Pengetahuan di Eylau-Unilabs di Paris, bagian
dari jaringan laboratorium di 12 negara Eropa yang berpusat di Swiss, Paul
Cohen-Bacrie.
Menurut
Cohen, kondisi kelebihan berat badan akan mengakibatkan hilangnya potensi
pembuahan. Dalam penelitian tersebut juga diperoleh hasil bahwa pria
berkelebihan berat badan jumlah spermanya lebih sedikit sampai 10-20 persen
dibanding pria dengan timpalan berat badan normal.
Begitu pula menurut para peneliti dari University of
Melbourne di Australia mengungkapkan bahwa tak hanya perempuan yang harus
menurunkan berat badan berlebih sebelum ia mencoba memiliki anak, tapi
laki-laki juga. Berdasarkan
penelitian yang hasilnya telah dipresentasikan dalam Endocrine Society of Australia and
the Society for Reproductive Biology 2012
diketahui kelebihan berat badan berdampak negatif terhadap sperma.
Selain itu juga kondisi ini turut mempengaruhi pertumbuhan
janin dan perkembangan plasenta sehingga mengurangi peluang keberhasilan bagi
pasangannya untuk dapat hamil. "Kami
menemukan bahwa pembangunan atau perkembangan tertunda pada janin yang
dihasilkan dari ayah yang obesitas," ujar pemimpin peneliti Natalie Binder.
Lebih lanjut Natalie menjelaskan tingkat implantasi embrio ke
dalam rahim hingga menjadi janin menurun sampai 15 menit, serta berat plasenta
yang dimiliki secara signifikan lebih rendah untuk embrio yang berasal dari
sperma laki-laki gemuk Sedangkan
studi lain menemukan jika perempuan gemuk yang hamil cenderung lebih rentan
melahirkan bayi yang kekurangan kadar zat besi. Padahal kekurangan zat besi
pada saat dilahirkan ini bisa menyebabkan perkembangan bayi jadi terhambat.
Untuk itu, kehamilan dan memiliki anak sebaiknya sudah
terencana dan dipersiapkan dengan baik sehingga orangtua bisa memberikan
'modal' yang baik bagi anak-anak yang akan dimilikinya kelak. Sesuai dengan hal
di atas maka siap-siaplah memberhatikan berat badan agar program ingin segera
mimiliki momongan segera terwujud. Semoga.
0 komentar:
Posting Komentar