Home » » Al Jazari Sang Penemu Sistem Poros Engkol

Al Jazari Sang Penemu Sistem Poros Engkol

Written By el_mlipaki on Sabtu, 23 November 2013 | 13.03


Al-Jazari adalah insinyur muslim yang berhasil menemukan sederet peralatan teknologi pada abad ke-13. Insinyur bernama lengkap Al-Shaykh Ra’is Al- A`mal Badi`Al-Zaman Abu Al-`Izz ibn Isma`il ibn Al-Razzaz Al-Jazari itu dikenal sebagai penemu robot dan ilmuan yang pertama kali menciptakan komputer analog yang bisa diprogram dalam bentuk Jam Istana.
Al-Jazari adalah insinyur muslim yang cerdas, berasal dari sebelah Utara Mesopotamia yaitu kawasan di utara Irak dan timur laut Syiria. Ia hidup dan bekerja di Mesopotamia selama 25 tahun. Ia mengabdi di istana Artuqid, kala itu di bawah naungan Sultan Nasir al-Din Mahmoud.
Dalam sebuah penelitiannya, Al-Jazari merupakan penemu dari teknologi Poros dan Engkol abad pada ke-12, hasil penemuannya hingga saat ini masih digunakan dalam penggunaan Sepeda. Teknologi ini merupakan cikal bakal dari mesin-mesin Modern, dalam KItabnya ( tahun 1206 ) menjelaskan bahwa ia juga menemukan atau menyempurnakan Penggunaan Katup dan Piston, menyusun beberapa Jam Mekanis pertama yang didorong oleh air dan Beban dan merupakan Ayah dari Robotika. Kunci Kombinasi adalah salah satu dari 50 penemuannya.

Al Jazari berhasil menciptakan mesin engkol yang terhubung dengan sistem roda (batang) pada 1206. Mesin ini diketahui merupakan mesin pertama yang menggunakan engkol sebagai bagian dari sebuah mesin. Penemuan ini dianggap sebagai pencapaian yang luar biasa. Pasalnya, engkol mesin merupakan peralatan mekanis yang penting setelah roda, yang menghasilkan gerakan berputar terus menerus. Di Eropa engkol baru dikenal pada abad ke-15. Mesin engkol ini merupakan pengembangan dari engkol tangan yang sebelumnya berkembang di Cina pada era Dinasti Han.
Fungsi
Poros engkol (bahasa Inggris: crankshaft, biasanya mekanik juga menyebutnya kruk as) adalah sebuah bagian pada mesin yang mengubah gerak vertikal/horizontal dari piston menjadi gerak rotasi (putaran). Untuk mengubahnya, sebuah crankshaft membutuhkan pena engkol (crankpin), sebuah bearing tambahan yang diletakkan di ujung batang penggerak pada setiap silndernya. Ruang engkol (crankcase) akan dihubungkan ke roda gila (flywheel) atau roda mobil sehingga mobil bisa bergerak.
Sedangkan fungsi poros engkol adalah mengubah gerak naik turun atau lurus piston menjadi gerak putar.  Poros engkol adalah salah satu komponen penting suatu mesin, selain merubah gerak bolak balik piston menjadi gerak putar, poros engkol juga menerima beban dan tekanan yang sangat tinggi dari hasil pembakaran oleh piston untuk itu poros engkol haruslah terbuat dari bahan yang sangat kuat dan tahan lama. Poros engkol atau crankshaft terbuat dari baja karbon tinggi. Poros engkol terletak diantara blok silinder dan bak oli yang terhubung langsung dengan roda gila dan batang torak. Putaran dari poros engkol diteruskan ke roda gila dan selanjutnya kopling yang akan memegang kendali, apakah putaran akan di sambungkan atau di putuskan ke transmisi.
Bentuk dan konstruksi poros engkol ditentukan oleh banyaknya silinder dan urutan pengapian atau firing order ( FO ) dan faktor yang harus diperhatikan adalah getaran akibat proses pembakaran di dalam silinder.

Bapak Teknik Modern
Dialah Al-Jazari, ilmuwan muslim terkemuka – yang didaulat dunia sebagai ‘Bapak Teknik Moderen’. Insinyur yang juga didapuk sebagai ‘Bapak Perintis Robot’ itu juga dikenal dunia sebagai peletak sejarah teknologi modern. Namanya mengguncang jagad teknologi dunia lewat kitabnya yang fenomenal berjudul Al-Jami `bayn al-`ilm wa ‘l-`amal al-nafi `fi sina `at al-hiya (Ikhtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin Mekanik).
Inilah risalah paling penting dalam tradisi teknik mesin Islam, juga dunia. Lewat karyanya itu, Al-Jazari juga telah meletakan dasar kerja dalam sejarah teknologi. Tak heran, jika kitab teknologi yang ditulisnya itu mampu `menyihir’ dan membetot perhatian para ahli sejarah teknologi dan sejarawan seni dunia.
Sanjungan barat
Sebagai seorang ilmuan muslim yang cerdas, Al-Jazari tidak hanya menemukan satu penemuan saja. Tak pelak, risalah yang berisi 50 penemuan yang diciptakannya itu mengundang decak kagum para sejarawan teknologi dunia. “Tak mungkin mengabaikan hasil karya Al-Jazari yang begitu penting. Dalam bukunya, dia begitu detail memaparkan instruksi untuk mendesain, merakit, dan membuat sebuah mesin,” ungkap Sejarawan Inggris Donald R Hill dalam tulisannya berjudul Studies in Medieval Islamic Technology.
Sejarawan lainnya yang terpesona dengan risalah penemuan Al-Jazari adalah Lynn White. “Jelas sudah bahwa penemua roda gigi pertama dalah Al-Jazari. Barat baru menemukannya pada tahun 1364 M.” Menurut Lynn, kata gear (roda gigi) baru menjadi pembendaharaan kata atau istilah dalam desain mesin Eropa pada abad ke-16 M. 
Dalam pandangan Donald Hill, tak ada satu pun dokumen yang mampu menandingi karya Al-Jazari sampai abad moderen ini. Menurut dia, risalah penemuan Al-Jazari begitu kaya akan instuksi mengenai desain, pembuatan dan perakitan mesin-mesin. “Al-Jazari tak hanya mampu memadukan teknik-teknik para pendahulunya dari Arab dan non-Arab, tapi juga dia benar-benar seorang insinyur yang kreatif,” papar Donald Hill yang begitu mengagumi Al-Jazari. Ketertarikannya atas karya sang insinyur Muslim, Donal Hill pun terpacu untuk terdorong untuk menerjemahkan karya Al-Jazari pada 1974.
Meruntuhkan klaim barat
Penerjemahan risalah Al-Jazari itu akhirnya mampu mematahkan klaim Barat atas pencapaian teknologi yang dicapainya. Ternyata, jauh sebelum Barat menemukan teknologi yang dibanggakannya, Al-Jazari telah menemukannya. Bahkan, Barat justru banyak meniru dan mengadopsi ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditemukan para ilmuwan Islam.
Sebagai seorang insinyur Muslim, Al-Jazari juga tak pernah menyembunyikan pengetahuan yang dikuasai dari orang lain. Namun, tak seperti karya-karya ciptaannya yang begitu gamblang, jejak kehidupan pribadi sang insinyur tak begitu banyak dikupas. Satu-satunya sumber yang mengupas otobiografinya ada di dalam pengantar buku yang ditulisnya. Sehingga, kita tak bisa mengetahui hari dan tanggal kelahiran Al-Jazari. Dia diperkirakan lahir pada 1136 M. Dalam pembukaan risalah penemuan yang ditulisnya, Al-Jazari menyebut secara lengkap identitas dirinya sebagai ‘al-Shaykh Ra’is al-A`mal Badi`al-Zaman Abu al-`Izz ibn Isma`il ibn al-Razzaz al-Jazari.’
Gelar Ra’is Al-A`mal yang melekat pada namanya menunjukkan bahwa Al-Jazari adalah seorang pemimpin para insinyur kala itu. Sedangkan titel Badi`al-Zaman dan Al-Shaykh yang disandangnya menunjukkan bahwa dia adalah seorang ilmuwan yang unik, tak tertandingi kehebatannya, menguasai ilmu yang tinggi, serta bermartabat.
Sedangkan, kata `Al-Jazari’ yang melekat pada nama lengkapnya itu menunjukkan amsalnya. Keluarga Al-Jazari berasal dari Jazirah Ibnu Umar di Diyar Bakr, Turki. Namun, hipotesis lainnya menyebutkan bahwa Al-Jazari terlahir di Al-Jazira, sebuah kawasan yang terletak di sebelah utara Mesopotamia, yakni kawasan di utara Irak dan timur laut Syiria. Tepatnya antara Tigris dan Eufrat.

Di sanalah Al-Jazari mencurahkan hidupnya sebagai seorang insinyur dengan menciptakan berbagai mesin. Para penjelajah dan pelancong yang tandang ke wilayah itu pada abad ke-12 M mengagumi kemakmuran yang diraih Dinasti Artukid. Pada saat itu pula, kedamaian dan stabilitas politik dan keamanan begitu terkendali.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Baris Iklan

BARIS IKLAN

BARIS IKLAN
Agen Tafsir Al Qur'an Al Ibriz Bahasa Jawa Tulisan Latin Semarang

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Arsip Blog

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi