Home » » Membangun Ekonomi Syari’ah Yang Produktif dan Pro Rakyat

Membangun Ekonomi Syari’ah Yang Produktif dan Pro Rakyat

Written By el_mlipaki on Rabu, 20 November 2013 | 10.41



Geram, mungkin itulah ekspresi sebagian masyarakat saat ini, saat menyaksikan makin merajalelanya kasus korupsi di negeri ini. Uang rakyat menjadi bancaan para pejabat, perusahaan BUMN menjadi sapi perah para wakil rakyat, sementara disisi lain rakyat miskin kian hari kian bertambah, ekonomi sulit semakin menghimpit ditengah-tengah kerasnya kehidupan yang kian tak bersahabat.
Sudah jamak,  Kemiskinan selain bias menggoyahkan keimanan dan mengarahkan diri pada kekufuran, kemiskinan kerap menimbulkan permasalahan dalam keluarga dan lingkungan. Diantara permasalahan yang timbul akibat kemiskinan adalah terancamnya kelangsungan hidup berumah tangga, tidak kondusifnya hubungan kaum miskin dengan kaum kaya, terjadinya pelacuran, pencurian, dan berbagai tindak criminal lainnya. Lalu bagaimana solusinya? Dalam mencari solusi harus mencari cara pandang dari dua arah yakni dari masyarakat selaku pelaku ekonomi dan pemerintah selaku pemegang kebijakan dan regulator, keduanya harus terjadi keseimbangan.


Berusaha Maksimal Dalam Menari Karunia Allah
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk menempuh usaha (a’mal) atau mata pencaharian ( ma’isyah) yang halal dan sesuai aturan Allah SWT, banyak ayat dalam Al quran dan hadits nabi yang mendorong umat islam bekerja mencari nafkah yang halal
uqèd Ï%©!$# Ÿ@yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# Zwqä9sŒ (#qà±øB$$sù Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur `ÏB ¾ÏmÏ%øÍh ( Ïmøs9Î)ur âqà±Y9$# ÇÊÎÈ   “Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.” (QS. Al Mulk:15)
Yakinlah bahwa Allah pasti mengaruniakan kehidupan ekonomi  yang baik kepada siapa saja yang berusaha untuk memperolehnya. Untuk itu kita harus terus berikhtiyar, bekerja keras, dan terus belajar, bahkan dari seekor burung sekalipun. Jika kita mau mencermati kebiasaan burung di pagi hari, bagaimana ia mencari nafkah dan menghidupi keluarganya, kita akan menemukan berapa hal yang menakjubkan, misalnya brung selalu bangun pagi, bukan siang, tidak ada burung yang terus berdiam diri di sarang kecuali ia sakit atau masih kecil, Burung tidak khawatir saat menjelajah tidak akan menemukan makanan, yang ia lakukan hanyalah terbang dan terbang, mencari dan mencari dan akhirnya ia pulang ke sarang dengan perut kenyang dan membawa nafkah untuk keluarga.

Jangan Menempuh Jalan Haram
Dalam bekerja Nabi selalu mengingatkan umatnya untuk tidak menempuh usaha haram seperti melalui kegiatan riba (QS. Al Baqoroh: 273-281), perjudian, jual beli yang yang dilarang atau haram ( QS. Al Maidah:90-91), mencuri, merampok, curang dalam takaran (QS Al Muthoffifin:1-6), cara yang bathil dan suap menyuap.

Keyakinan Dalam Meraih Keberhasilan Ekonomi
Melalui tuntunan Al quran dan teladan sunah kita mustinya harus memiliki keyakinan yang tinggi dalam meraih keberhasilan ekonomi, ada beberapa landasan al qur’an yang dapat meneguhkan keyakinan ini
Allah telah menyediakan rezeki bagi setiap hambaNya “ Dan tidak ada satupun binatang yang melata di  bumi melainkan Allah memberi rezeki keadanya” (QS. HUD: 6) dengan keyakinan ini kita harus bergairah agar rezeki dapat diperoleh. Sungguh tiada alasan jika orang beriman menganngap dirinya tidak memilki harapan dalam mencari rezeki. Bagaiman tidak seekor hewan kecil melata saja mampu memeroleh rezeki demi kelangsungan hidupnya. Apalagi bagi manusia yang dilengkapi kemampuan jauh lebih sempurna.
Mencari Rezeki atau berusaha adalah perintah Allah yang harus dikerjakan “ Apabila telah ditunaikan shalat, berteberanlah kamu dimuka bumi dan carilah rezeki Allah…” (QS Al Jumuah:10) dengan keyakinan itu, hendaknya kita menjadikan ikhtiyar sebagai bagian ibadah kepadaNya
Semangat dalam berusaha, optimis dan pantang menyerah “ Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah pula kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (QS. Ali Imron:139)
Bertawakal kepada Allah dalam mencari penghasilan “ Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi ( keperluan) Nya” (QS Attholaq:33)
Arahan Allah dan RasulNya agar kaum muslimin berusaha mencari kehidupan ekonomi yang lebih baik sudah sanagat jelas dan tegas. Seharusnya ini menjadi spirit untuk menggerakkan jiwa dan raga kita dalam mencari karuniaNya, misalnya dengan menjadi karyawan, membuka usaha produktif, pertanian atau bias dengan jalan berdagang.

Pemerintah Sebagai Dinamisator dan Regulator
Bicara kemiskinan satu atau dua orang tentu sebagai tanggung jawab kerabat atau tetangga terdekat  tapi bila sampai ribuan bahkan jutaan orang miskin tentu kebijakan pemerintah yang harus bicara. Sebagaimana yang termaktub dalam amanat pembukaan UUD 45 dimana pemerintah harus bertanggung jawab dalam memajukan kessejahteraan rakyat. sehingga setiap kebijakan apapun harus berpihak kepada rakyat dan harus mendahulukan kepentingan rakyat daripada kepentingan segelintir orang. 
Kalau kita cermati peran pemerintah di bidang ekonomi sebagai stabilisasi, alokasi dan distribusi mungkin sudah banyak yang diupayakan akan tetapi kadang  pemegang keputusan masih  kurang bernyali dalam membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, mereka masih terbelenggu oleh kekuatan-kekuatan segelintir orang yang ingin mengeruk keuntungan yang banyak, dan mereka dipaksa bertekuk lutut dihadapannya, suatu contoh misalnya kebijakan pemerintah yang akan menaikkan tarif dasar listrik hingga 15%, menaikkan harga BBM, pemerintah hanya terpaku pada peningkatan pertumbuhan ekonomi saja bukan pada pemerataan kesejahteraan dimana hal yang terpokok adalah bagaimana tercukupinya sandang pangan dan infrastruktur ekonomi bagi seluruh rakyat Indonesia.

Kebijakan-kebijakan tersebut diatas akan semakin menambah terpuruknya ekonomi masyarakat.Kenaikan-kenaikan tersebut akan menambah berat biaya produksi dan hal tersebut akan memicu terhadap kenaikan harga-harga barang, khususnya barang poko yang kian hari makin tak bias terjangkau oleh masyarakat bawah. Ibarat jatuh tertimpa tangga. Maka kita tunggu pemerintah berkomitmen untuk membangun perekonomian yang adil, merata serta mengedepankan nilai-nilai syariah dalam setiap kebijakan-kebijakan strategisnya.  
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Baris Iklan

BARIS IKLAN

BARIS IKLAN
Agen Tafsir Al Qur'an Al Ibriz Bahasa Jawa Tulisan Latin Semarang

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Arsip Blog

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi