Geram, mungkin itulah ekspresi sebagian
masyarakat saat ini, saat menyaksikan makin merajalelanya kasus korupsi di
negeri ini. Uang rakyat menjadi bancaan para pejabat, perusahaan BUMN menjadi sapi
perah para wakil rakyat, sementara disisi lain rakyat miskin kian hari kian
bertambah, ekonomi sulit semakin menghimpit ditengah-tengah kerasnya kehidupan
yang kian tak bersahabat.
Sudah jamak, Kemiskinan selain bias menggoyahkan keimanan
dan mengarahkan diri pada kekufuran, kemiskinan kerap menimbulkan permasalahan
dalam keluarga dan lingkungan. Diantara permasalahan yang timbul akibat
kemiskinan adalah terancamnya kelangsungan hidup berumah tangga, tidak
kondusifnya hubungan kaum miskin dengan kaum kaya, terjadinya pelacuran,
pencurian, dan berbagai tindak criminal lainnya. Lalu bagaimana solusinya?
Dalam mencari solusi harus mencari cara pandang dari dua arah yakni dari
masyarakat selaku pelaku ekonomi dan pemerintah selaku pemegang kebijakan dan
regulator, keduanya harus terjadi keseimbangan.
Berusaha
Maksimal Dalam Menari Karunia Allah
Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk
menempuh usaha (a’mal) atau mata pencaharian ( ma’isyah) yang halal dan sesuai
aturan Allah SWT, banyak ayat dalam Al quran dan hadits nabi yang mendorong
umat islam bekerja mencari nafkah yang halal
uqèd Ï%©!$#
@yèy_
ãNä3s9
uÚöF{$#
Zwqä9s (#qà±øB$$sù
Îû $pkÈ:Ï.$uZtB (#qè=ä.ur
`ÏB ¾ÏmÏ%øÍh ( Ïmøs9Î)ur
âqà±Y9$#
ÇÊÎÈ “Dialah yang
menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan
makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali
setelah) dibangkitkan.”
(QS.
Al Mulk:15)
Yakinlah bahwa Allah pasti mengaruniakan
kehidupan ekonomi yang baik kepada siapa
saja yang berusaha untuk memperolehnya. Untuk itu kita harus terus berikhtiyar,
bekerja keras, dan terus belajar, bahkan dari seekor burung sekalipun. Jika
kita mau mencermati kebiasaan burung di pagi hari, bagaimana ia mencari nafkah
dan menghidupi keluarganya, kita akan menemukan berapa hal yang menakjubkan,
misalnya brung selalu bangun pagi, bukan siang, tidak ada burung yang terus berdiam
diri di sarang kecuali ia sakit atau masih kecil, Burung tidak khawatir saat
menjelajah tidak akan menemukan makanan, yang ia lakukan hanyalah terbang dan
terbang, mencari dan mencari dan akhirnya ia pulang ke sarang dengan perut
kenyang dan membawa nafkah untuk keluarga.
Jangan Menempuh
Jalan Haram
Dalam bekerja Nabi selalu mengingatkan
umatnya untuk tidak menempuh usaha haram seperti melalui kegiatan riba (QS. Al
Baqoroh: 273-281), perjudian, jual beli yang yang dilarang atau haram ( QS. Al
Maidah:90-91), mencuri, merampok, curang dalam takaran (QS Al Muthoffifin:1-6),
cara yang bathil dan suap menyuap.
Keyakinan Dalam
Meraih Keberhasilan Ekonomi
Melalui tuntunan Al quran dan teladan
sunah kita mustinya harus memiliki keyakinan yang tinggi dalam meraih
keberhasilan ekonomi, ada beberapa landasan al qur’an yang dapat meneguhkan
keyakinan ini
Allah telah menyediakan rezeki bagi
setiap hambaNya “ Dan tidak ada satupun binatang yang melata di bumi melainkan Allah memberi rezeki keadanya”
(QS. HUD: 6) dengan keyakinan ini kita harus bergairah agar rezeki dapat
diperoleh. Sungguh tiada alasan jika orang beriman menganngap dirinya tidak
memilki harapan dalam mencari rezeki. Bagaiman tidak seekor hewan kecil melata
saja mampu memeroleh rezeki demi kelangsungan hidupnya. Apalagi bagi manusia
yang dilengkapi kemampuan jauh lebih sempurna.
Mencari Rezeki atau berusaha adalah
perintah Allah yang harus dikerjakan “ Apabila telah ditunaikan shalat,
berteberanlah kamu dimuka bumi dan carilah rezeki Allah…” (QS Al Jumuah:10)
dengan keyakinan itu, hendaknya kita menjadikan ikhtiyar sebagai bagian ibadah
kepadaNya
Semangat dalam berusaha, optimis dan
pantang menyerah “ Janganlah kamu bersikap lemah (pesimis), dan janganlah
pula kamu bersedih hati, padahal kamu adalah orang-orang yang paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman (QS. Ali Imron:139)
Bertawakal kepada Allah dalam mencari
penghasilan “ Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan
mencukupi ( keperluan) Nya” (QS Attholaq:33)
Arahan Allah dan RasulNya agar kaum
muslimin berusaha mencari kehidupan ekonomi yang lebih baik sudah sanagat jelas
dan tegas. Seharusnya ini menjadi spirit untuk menggerakkan jiwa dan raga kita
dalam mencari karuniaNya, misalnya dengan menjadi karyawan, membuka usaha
produktif, pertanian atau bias dengan jalan berdagang.
Pemerintah
Sebagai Dinamisator dan Regulator
Bicara kemiskinan satu atau dua orang
tentu sebagai tanggung jawab kerabat atau tetangga terdekat tapi bila sampai ribuan bahkan jutaan orang
miskin tentu kebijakan pemerintah yang harus bicara. Sebagaimana yang termaktub
dalam amanat pembukaan UUD 45 dimana pemerintah harus bertanggung jawab dalam
memajukan kessejahteraan rakyat. sehingga setiap kebijakan apapun harus
berpihak kepada rakyat dan harus mendahulukan kepentingan rakyat daripada
kepentingan segelintir orang.
Kalau kita cermati peran pemerintah di
bidang ekonomi sebagai stabilisasi, alokasi dan distribusi mungkin sudah banyak
yang diupayakan akan tetapi kadang
pemegang keputusan masih kurang
bernyali dalam membuat kebijakan-kebijakan yang pro rakyat, mereka masih
terbelenggu oleh kekuatan-kekuatan segelintir orang yang ingin mengeruk
keuntungan yang banyak, dan mereka dipaksa bertekuk lutut dihadapannya, suatu
contoh misalnya kebijakan pemerintah yang akan menaikkan tarif dasar listrik
hingga 15%, menaikkan harga BBM, pemerintah hanya terpaku pada peningkatan
pertumbuhan ekonomi saja bukan pada pemerataan kesejahteraan dimana hal yang
terpokok adalah bagaimana tercukupinya sandang pangan dan infrastruktur ekonomi
bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kebijakan-kebijakan tersebut diatas akan
semakin menambah terpuruknya ekonomi masyarakat.Kenaikan-kenaikan tersebut akan
menambah berat biaya produksi dan hal tersebut akan memicu terhadap kenaikan
harga-harga barang, khususnya barang poko yang kian hari makin tak bias
terjangkau oleh masyarakat bawah. Ibarat jatuh tertimpa tangga. Maka kita
tunggu pemerintah berkomitmen untuk membangun perekonomian yang adil, merata
serta mengedepankan nilai-nilai syariah dalam setiap kebijakan-kebijakan
strategisnya.
0 komentar:
Posting Komentar