Home » » Ikhlas Pada Ilmu

Ikhlas Pada Ilmu

Written By el_mlipaki on Kamis, 21 November 2013 | 15.54


“Barangsiapa menghendaki akhirat wajib baginya ikhlas pada ilmu”. Imam Syafi’i
            Menuntut ilmu adalah sebuah kemulayaan, menuntut ilmu sebab akan diangkatnya derajat seseorang, bahkan menuntut ilmu adalah sebuah kewajiban bagi seorang muslim. Tapi ada pula sesuatu yang penting dalam menuntut ilmu, yaitu ikhlas. Senada pada ungkapan Imam Syafi’i di atas, dalam bukunya Adab Thoolibul ‘Ilmi Dr. Anas Ahmad Karzoun menyebutkan bahwa Ikhlas adalah etika pertama bagi seseorang dalam menuntut ilmu.
            Ini merupakan hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang penuntut ilmu apabila ia menghendaki segala kebaikan di akhirat. Karena ikhlas adalah menjadi sebab diterimanya amal seseorang oleh Allah. Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niat, dan setiap orang itu tergantung pada apa yang  ia niatkan” (Hr. Bukhari Muslim).
Apabila ilmu tidak didasari dengan keikhlasan niat, maka bisa ia berubah dari ibadah yang paling mulia menjadi kemaksiatan yang paling hina. Dan tidak ada sesuatupun yang paling bisa menghancurkan ilmu semisal riya’, baik riya’ yang menjerumuskan kepada kesyirikan ataupun riya’ yang menghilangkan keikhlasan. Misalnya ada sebuah niatan dalam menuntut ilmu untuk berdebat, popularitas, ataupun harapan dunia yang lainnya.
Ada sebuah pertanyaan yang menarik dari shahabat Ali ibn Abi Thalib tentang keikhlasan dalam menuntut ilmu, dia berkata:
“Wahai para pembawa ilmu, beramallah dengan ilmu kalian. Karena yang disebut alim adalah orang yang mengamalkan apa yang ia ketahui dan ilmunya sesuai dengan amalnya. Akan ada suatu kaum yang membawa ilmu tidak melebihi kerongkongan mereka. Ilmu mereka bertentangan dengan amal mereka. Mereka duduk dalam halaqoh untuk saling berdebat antara satu dengan yang lainnya, lalu berpindah dengan yang lain dan meninggalkan rekannya. Amalan mereka dalam mejlis itu tidak akan naik kepada Allah SWT.
Lantas bagaimanakah cara agarnya bisa ikhlas dalam menuntut ilmu. Berikut adalah 4 kiat dari Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam menggapai ikhlas ketika menuntut ilmu.
1.      Adanya berniat bahawa menuntut ilmu itu untuk menjalankan perintah Allah. Kerana, memang Allah memerintahkanNya sebagaimana firmanNya, “Maka ketahuilah bahawa tidak ada Tuhan (Yang Haq) melainkan Allah…” (QS. Muhammad: 19)
Dalam ayat ini Allah menganjurkan untuk menuntut ilmu dan anjuran untuk melakukan sebuah  perbuatan yang diridhai dan diperintahkan olehNya.
2.      Harus juga berniat untuk menjaga syariat Allah, karana menjaga syariat Allah itu bisa dilakukan dengan belajar; baik dengan cara menghafal, menulis, juga mengarang kitab.
3.      Berniat untuk membela syariat Allah. Karana seandainya tidak ada ulama maka syariat ini tidak akan terjamin kebenarannya, juga tidak ada seorang pun yang akan membelanya. Oleh kerana itu, Shaikhul Islam Ibn Taimiyyah dan para ulama lainnya yang membantah ahli bid’ah dan menjelaskan kesesatannya, kita dapati mereka mendapatkan banyak kebaikan.
4.      Berniat untuk mengikuti ajaran Rasulullah SAW. Karana tidak mungkin bisa mengikuti ajaran beliau kecuali jika kita tidak mengetahuinya terlebih dahulu.
Dan disini ada titik tekan tentang ilmu apa yang wajib dipelajari yaitu ilmu agama tentang aqidah yang membahas ketauhidan. Pemahaman akan tauhid yang benar akan menjadi landasan dalam menerima segala ilmu lain yang kemudian dipelajari.

Semoga Allah selalu memberi hidayah pada kita semua dalam menuntut ilmu dan beramal dalam keikhlasan.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Baris Iklan

BARIS IKLAN

BARIS IKLAN
Agen Tafsir Al Qur'an Al Ibriz Bahasa Jawa Tulisan Latin Semarang

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Arsip Blog

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi