Home » » Berpegang Teguh Pada Sunnah Nabi SAW

Berpegang Teguh Pada Sunnah Nabi SAW

Written By el_mlipaki on Kamis, 21 November 2013 | 13.12


“Jika kalian telah mendapatkan sunnah Nabi, maka ikutilah dan janganlah kalian berpaling dari sunnah dan mengambil pendapat yang lain.”
Imam Syafi’i
Allah mengancam dengan keras orang-orang yang berani membantah ajaran Nabi-Nya. Tidak saja diancam dengan adzab akhirat, namun banyak yang disegerakan hukumannya di dunia. 
Salah seorang murid Imam Ahmad bernama Abu Thalib mengatakan: “Saya mendengar Imam Ahmad ditanya tentang sebuah kaum yang meninggalkan hadits dan cenderung kepada pendapat Sufyan (salah seorang ulama kala itu).” Maka Imam Ahmad berkata: “Saya merasa heran terhadap sebuah kaum yang tahu hadits dan tahu sanad hadits serta keshahihannya lalu meninggalkannya, lantas pergi kepada pendapat Sufyan dan yang lainnya padahal Allah berfirman: “Maka hendaklah berhati-hati orang yang menyelisihi perintah Rasul-Nya untuk tertimpa fitnah atau tertimpa adzab yang pedih.” (QS. An-Nur: 63). Tahukah kalian apa arti fitnah? Fitnah adalah kufur. Allah berfirman . “Dan fitnah itu lebih besar daripada pembunuhan.” (Fathul Majid: 466)

Ayat yang dibacakan oleh Imam Ahmad tersebut benar-benar merupakan ancaman keras bagi orang-orang yang menyelisihi Sunnah Nabi. Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini katanya: “Hendaklah takut siapa saja yang menyelisihi syariat Rasul secara lahir maupun bathin untuk tertimpa fitnah dalam hatinya baik berupa kekafiran, kemunafikan atau bid’ah atau tertimpa adzab yang pedih di dunia dengan dihukum mati atau dihukum had atau dipenjara atau sejenisnya.” (Tafsir Ibnu Katsir: 3/319)
Mengikuti sunnah nabi adalah sebuah keutamaan bagi seorang muslim. Allah SWT berfirman; “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (balasan kebaikan pada) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” (QS. Al Ahzaab: 21)
Ketika menafsirkan ayat ini, Imam Ibnu Katsir berkata, “Ayat yang mulia ini merupakan landasan yang agung dalam meneladani Rasulullah SAW dalam semua ucapan, perbuatan dan keadaan beliau.”
Kemudian firman Allah di akhir ayat ini mengisyaratkan satu faidah yang penting untuk direnungkan, yaitu keterikatan antara meneladani sunnah Rasulullah  dengan kesempurnaan iman kepada Allah dan hari akhir, yang ini berarti bahwa semangat dan kesungguhan seorang muslim untuk meneladani sunnah Rasulullah merupakan pertanda kesempurnaan imannya.
Maka mestinya, seorang muslim yang mengaku mencintai Rasululah, adalah orang yang paling semangat dalam mempelajari dan menerapkan sunnah Rasulullah SAW dalam sikap dan tingkah lakunya. Khususnya, di zaman sekarang ketika sunnah Rasulullah menjadi asing dan jarang diamalkan di tengah-tengah kaum muslimin sendiri. Karena seorang muslim yang mengamalkan satu sunnah Rasulullah  yang telah dilupakan, dia akan mendapatkan dua keutamaan (pahala) sekaligus, yaitu keutamaan mengamalkan sunnah itu sendiri dan keutamaan menghidupkannya di tengah-tengah manusia yang telah melupakannya.
Seyogyanya para pengikut manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah, berusaha untuk membedakan dirinya dari kebiasaan orang-orang awam dalam semua urusan tingkah laku dan sikapnya, dengan berusaha mengamalkan petunjuk Rasulullah SAW semaksimal mungkin, dan membiasakan dirinya mengamalkan sunnah-sunnah beliau, karena Rasulullah itu adalah teladan yang baik bagi kita seperti ayat di atas.


Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Baris Iklan

BARIS IKLAN

BARIS IKLAN
Agen Tafsir Al Qur'an Al Ibriz Bahasa Jawa Tulisan Latin Semarang

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Arsip Blog

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi