“Janganlah seseorang hamba itu mengharap
selain kepada Allah dan janganlah dia takut selain kepada dosanya.” Ali ibn Abi Thalib RA
Allah
SWT adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu (QS. Al Ikhlas: 2). Salah
satu nama Allah dalam Asma’ul Husna adalah Ash Shamad. Kata ini ada dalam Al
Quran surah Al-Ikhlas, Ash Shamad dapat diartikan sebagai Allah Yang Maha
Dibutuhkan.
Allah
SWT adalah tempat bergantung segala sesuatu, maka kita harus bergantung
sepenuhnya hanya pada Allah. Dan apabila kita telah benar-benar hanya
bergantung kepada Allah, maka berarti kita tidak akan pernah meminta sedikit
pun kepada selain Allah SWT. Karena hanya Allah yang Maha Mengetahui semua
kebutuhan kita. Dan yang sesungguhnya adalah, tidak ada siapapun dan apapun
yang bisa menolong kita, selain Allah dan atas ijin Allah SWT.
Dalam
kehidupan kita di dunia, khususnya dalam memenuhi apa yang menjadi hajat
kebutuhan hidup kita, masih ada dari kita yang kadang bergantung dan berharap
pada mahluk, karena itu sebagian dari kita sering berusaha sekuat tenaga untuk
mendapat simpati dari mahluk. Ini adalah kekeliruan yang sangat besar,
karena
menggantungkan harapan pada makhluk hanya akan menimbulkan kekecewaan saja.
Justeru ketika kita meminta kepada selain Allah (mahluk) maka itu termasuk
perbuatan dosa, bahkan masuk dalam golongan dosa besar karena telah menduakan
Allah SWT.
Karena
itu, jika kita hendak meminta pertolongan dan perlindungan, maka mintalah
pertolongan dan perlindungan hanya kepada Allah, Yang Maha Kuat, Maha Perkasa,
Maha Kokoh dan Maha Melindungi. Karena itu, kita harus melatih diri untuk tidak
bergantung pada makhluk, termasuk pada jabatan, harta, pasangan hidup, dan
pertolongan manusia atau mahluk.
Perhatikan
doa Rasulullah SAW berikut ini :seperti yang disampaikan oleh Abdullah bin Umar
ra. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan untaian doa
ini ketika pagi dan sore: “Ya Allah, aku
memohon kepada-Mu keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah aku memohon
kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku dan
hartaku. Ya Allah, tutuplah auratku. Lindungilah ketakutanku. Ya Allah
peliharalah aku dari hadapanku, dari belakangku, dari sisi kananku, dari sisi
kiriku, dari atasku. Aku berlindung dengan keagunganMu diserang dari bawahku.”
(HR. Abu Daud dan Ibnu Majah)
Sedangkan
dosa adalah suatu perbuatan yang melanggar aturan Allah SWT. Maka ganjaran yang
tepat untuk sebuah perilaku dosa adalah neraka. Terlebih dosa itu adalah dosa
syirik, yaitu dosa besar yang dilakukan oleh seorang hamba, maka tiada ampunan
bagi dirinya. Allah SWT berfirman, "Sesungguhnya
Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang
selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya". (QS. An
Nisaa: 48).
Tidak
ada orang di dunia ini yang dijamin terbebas dari dosa oleh karena itu takutlah
kita akan azab Allah SWT karena dosa-dosa yang telah kita perbuat. Karena
Sesugguhnya orang-orang yang mereka takut kepada Rabb-Nya (Allah subhanahu
wata'ala), dan mereka kemudian beribadah kepada Allah ta'ala, dan tidak berbuat
kemaksiatan serta dosa-dosa, karena takut pada Allah ta'ala yang tidak mereka
lihat, yang ghaib, yang tidak tampak oleh mata mereka.
Dan
orang-orang tersebut takut kepada adzab diakhirat bagi yang melanggar aturan
Allah subhanahu wata'ala, padahal mereka saat ini didunia belum melihat Allah
ta'ala, maka bagi mereka ampunan dari Allah ta'ala dari dosa-dosa mereka, dan
mereka mendaptkan kabar gembira berupa pahala yang besar yaitu surga. Cukuplah
Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Dia adalah
sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
0 komentar:
Posting Komentar