Home » » Manusia Berakal Menurut Umar Ibn Khattab

Manusia Berakal Menurut Umar Ibn Khattab

Written By el_mlipaki on Jumat, 29 November 2013 | 15.00


“Manusia yang berakal ialah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat”. Umar Ibn Khattab
Akal adalah satu factor pembeda antara manusia dan mahluk lainnya. Semua mahluk ciptaan Allah memang disertai otak, namun hanya otak manusia yang bisa digunakan untuk berfikir oleh karenanya manusia disebut sebagai mahluk yang berakal. Dan salah satu penyakit mahluk berakal adalah berfikir tanpa control bahkan cenderung melebihi batas, padahal tanpa adanya control akan dimungkinkan manusia akan tersesat. Untuk itulah Umar Ibn Khattab menyebutkan bahwa manusia yang berakal adalah manusia yang suka menerima dan meminta nasihat.
Dinasehati adalah fitrah, panggilan jiwa dan kebutuhan manusia. Namun tidak semua manusia -termasuk yang memberikan nasehat- senang dinasehati, serta bersedia mendengar, menerima dan menjalankan nasehat. Lebih dari itu, orang yang menjadi obyek nasehat bisa marah, menganggap orang yang memberikan nasehat ikut campur urusannya, dan mencap orang yang menasehatinya sebagai orang yang sok suci.
Rasulullah SAW bersabda,
“Seorang mukmin adalah cermin bagi mukmin lainnya. Apabila melihat aib padanya dia segera memperbaikinya.” (HR. Bukhari)
Sejatinya dinasehati adalah menguntungkan. Selayaknya orang yang dinasehati tidak cukup sekadar mendengar dan menerima nasehat dengan senang dan ikhlas hati, tapi lebih dari itu seharusnya dia merasa beruntung, bersyukur kepada Allah SWT lalu berterima kasih kepada orang yang menasehatinya meskipun cara memberikan nasehat kurang berkenanan di hati. Mengapa demikian? Karena masih ada orang lain yang peduli pada dirinya, pada keselamatan dan kebahagiaan dirinya di dunia ini dan di kehidupan di akhirat kelak. Orang yang menasehatinya berarti telah menyelamatkan diri, kehidupan dan agamanya, serta membuat dirinya bahagia bukan hanya di kehidupan yang fana ini tapi juga di kehidupan yang kekal kelak.
Nasehat yang diberikan orang lain ketika kita berniat akan berbuat salah bisa mencegah kita benar-benar jadi berbuat salah. Nasehat yang kita terima ketika kita telah berbuat salah menjadikan diri kita bisa mengetahui dan menyadari kesalahan kita, mencegah kita terus menerus melakukan perbuatan salah, serta bisa mendorong kita untuk bertaubat.
Sebagai analogi, jika suatu ketika kita berdiri di sebuah sawah dan di belakang kita ada seekor ular besar berbisa. Ular itu sudah siap akan menggigit kaki kita. Kita tidak mengetahui keberadaan ular tersebut. Pada saat itu ada orang lain yang berada di depan kita mengetahui ular itu. Lalu dia memberitahukan kepada kita. Tentu kita tidak marah, tapi justru berterima kasih karena telah menyelamatkan diri dan nyawa kita.
Itu adalah sikap yang alami dan normal. Semua orang normal pasti bersikap demikian. Lain halnya dengan orang yang tidak normal alias kurang waras. Dia bisa bersikap tidak normal. Diberitahu ada ular yang akan menggigitnya, bukannya berterima kasih, dia malah bisa marah-marah, menyerang dengan kata-kata dan secara fisik.
Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah SAW orang lain adalah layaknya cermin bagi diri kita. Kita membutuhkan cermin untuk melihat wajah dan diri kita apakah telah berpenampilan pantas. Kita tidak bisa melihat wajah, kepala, dan tubuh bagian belakang kita tanpa cermin. Ketika bercermin kita mendapati ada sesuatu yang tidak pantas pada wajah atau badan, kita tidak akan marah-marah pada cermin. Yang kita lakukan adalah menghilangkan sesuatu yang mengganggu penampilan.

Demikian juga halnya dalam kehidupan sehari-hari, kita membutuhkan orang lain untuk memberitahu sesuatu yang tidak pantas (aib) yang ada pada diri kita. Kita tidak bisa membaca dan melihat diri kita sendiri secara obyektif. Ketika “cermin” itu mendapati dan memberitahu aib kita, selayaknya kita tidak marah-marah pada “cermin” itu. Yang perlu kita lakukan adalah menghilangkan aib yang kita miliki. Selain itu kita seyogyanya berterima kasih padanya yang telah sudi membaca dan memberitahu aib kita tanpa pamrih.
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

Popular Posts

Baris Iklan

BARIS IKLAN

BARIS IKLAN
Agen Tafsir Al Qur'an Al Ibriz Bahasa Jawa Tulisan Latin Semarang

Mengenai Saya

Foto saya
Semarang, Jawa Tengah, Indonesia

Arsip Blog

 
Support : Alfin | Alfin El-Mlipaki | Sciena Madani
Copyright © 2013. el_mlipaki - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Sciena Madani
Proudly powered by Wonder Ummi